Pengurus Pos Pantau Protes Disangka Pungli

Pengurus Pos Pantau Protes Disangka Pungli
Spread the love

Jurnalline.com, KAYUAGUNG – Sejumlah pengurus Pos Pantau di sepanjang Jalan Lintas Timur (Jalintim) Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), protes dituduh melakukan pungutan liar (Pungli). Sebelumnya ditertibkan Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) karena ada laporan dari para sopir angkutan barang jenis truk dan fuso.

Salah satu Pengurus Pos Pantau Agung Perkasa Prima Karim Jaya (APPK) dan Putra Pegagan (PP) yang berada di Desa Celikah mengaku pihaknya merasa keberatan jika dituduh melakukan pungli.

“Boleh ditanya kepada setiap sopir yang merupakan mitra kami, kami tak pernah memaksa apalagi menetapkan besaran biaya. Semuanya sukarela dan kami menawarkan jasa kepada kendaraan-kendaraan tersebut jika suatu waktu mengalami masalah di jalan kami siap bantu,” kata Andi pada wartawan, Senin (25/4).

Dikatakan Andi, pos pantau yang mereka dirikan sudah sejak lama dan memiliki wilayah pantauan dari Lampung hingga Jambi. “Kami punya anak dan istri. Jadi saat mereka melihat adanya pemberitaan yang menyatakan kami adalah preman, anak istri kami ikut sedih. Jadi kami mohon untuk membersihkan nama baik kami, ya namanya nyanyian di masyarakat, kami kasihan melihat anak dan istri jika ada gunjingan yang tidak baik,” tutur Andi yang berharap kiranya bisa diterbitkan ke koran lagi, bahwa kami bukan preman.

Hal senada dikatakan Marut, selaku pengurus Pos Pantau AKA (Anak Kayuagung). Menurutnya, tuduhan pungli sangat memberatkan karena mereka sama sekali tidak pernah melakukan pungli. “Kami ini sudah bekerjasama dengan beberapa mitra sejak lama. Mereka tidak pernah merasa dirugikan, malahan sopir terbantu. Jika terjadi apa-apa di jalan dengan mitra-mitra kami, malahan sering kali kami membantu dengan mengeluarkan biaya-biaya yang tidak sedikit. Ya itu tadi, uangnya dari pemberian sopir yang kebanyakan hanya Rp 10 ribu per mobil,” imbuhnya.

Diakuinya, memang ada oknum-oknum yang sedang dicari jajaran Reskrim Polres OKI dan Polsek Kota Kayuagung, yang dilaporkan sering memalak sopir dan melempari kendaraan dengan batu. “Kita akan bekerjasama dengan polisi mencari oknum-oknum tersebut. Kami merasa malu karena ada oknum yang mengatasnamakan pengurus pos pantau, namun kerap melakukan pungli,” ungkapnya.

Para pengurus Pos Pantau pun berencana menghadap kepala Dishubkominfo OKI untuk mencari solusi agar mereka bisa membuka posko kedepan. “Tujuan kami menghadap untuk mencari solusi kedepan seperti apa, yang jelas kami tidak melakukan pungli dan paksaan. Kami menawarkan jasa kepada para sopir,” cetusnya.

Kepala Dishubkominfo Tohir Yanto SSos hingga berita ini diturunkan belum berhasil dikonfirmasi, sehingga belum diketahui langkah apa kedepan terkait pos pantau tersebut.

Sementara Anggota DPRD OKI H Sholahuddin Djakfar yang mendampingi para pengurus Pos Pantau mengaku akan mencarikan solusi terkait usaha jasa mereka kedepan. “Upaya para pengurus pos pantau ini untuk bekerjasama dengan Dishub kita hargai. Yang jelas jangan sampai mereka melakukan pungli,” pungkasnya.

Seperti diketahui sebelumnya, Dinas Perhubungan bersama Polri dan TNI, pada Senin (18/4/2016) telah melakukan penertiban terhadap pos pantau yang diduga kerap melakukan pungutan terhadap para sopir angkutan. Penertiban itu menindaklanjuti keluhan masyarakat yang disampaikan oleh anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Ogan Komering Ilir Jauhari.

Pantauan di lapangan, pukul 14.00 personil gabungan menyisir beberapa titik pos pantau di wilayah Kayuagung, mulai dari Pos Pantau Agung Perkasa Prima Karim Jaya dan Putra Pegagan yang berada di jalintim, tepatnya Desa Celikah, empat penjaga pos langsung dikumpulkan untuk dimintai keterangan terkait pungutan yang mereka lakukan.

Selanjutnya para penjaga pos yang melakukan pungli diminta untuk menandatangani surat pernyataan untuk tidak mengulangi perbuatannya dan disuruh membongkar sendiri baleho dan pos milik mereka. Petugas gabungan melajutkan penertiban di Pos AK di jalintim Kelurahan Cintaraja Kayuagung, Pos Pantau Bukit Asam di depan rumah makan Ami Berkah Kelurahan Jua-Jua.

(Novi/Red)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.