Gerakan Indonesia Bersatu Peringati Peristiwa Patung Kuda Berdarah

Spread the love

Jurnalline.com, Jakarta – Gerakan Indonesia Bergerak memperingati peristiwa berdarah di patung kuda 2 tahun silam.

Peristiwa tersebut terjadi ketika pendukung kandidat calon presiden Prabowo – Hatta menuntut keadilan, sehingga massa pendukung dibubarkan paksa dengan tembakan gas air mata oleh aparat kepolisian.
Nanang Qasim mewakili GPII dalam orasinya menyampaikan bahwa proses demokrasi di Indonesia hancur dari kebijakan dan kedhaliman sang penguasa. Peristiwa patung kuda merupakan peristiwa bersejarah dalam dinamika politik di indonesia, dimana di peristiwa patung kuda berdarah banyak kalangan anak bangsa menjadi korban. Aparat kepolisian dengan arogansinya terus memukul anak-anak bangsa.
Dua tahun peristiwa patung kuda merupakan potret demokrasi yang tidak sehat tambahnya.
Ahmed dari gerakan Aliansi Tarik Mandat dalam orasinya menyampaikan sistem demokrasi di Indonesia diobok-obok oleh para mafia pemilu. Aparat kepolisian mesti ingat peristiwa patung kuda berdarah dimana generasi muda yang berada di patung kuda di pukul dengan membabi buta oleh aparat penegak hukum.
Sementara itu Rijal selaku Komandan Komando Barisan Rakyat (KOBAR) dalam orasinya mengatakan bahwa pemerintah telah gagal menjalankan amanah rakyat. Semestinya pemerintah mampu mewujudkan indonesia baru yang bermartabat di mata dunia. Peristiwa patung kuda merupakan pembelajaran bahwa pemilihan umum adalah ujung tombak dari demokrasi dan demokrasi adalah kedaulatan rakyat.
Jendral Purn. Aditya Warman dalam orasinya menyampaikan bahwa peringatan 2 tahun peristiwa patung kuda yang merupakan gerakan menuntut keadilan atas terjadinya kecurangan Pilpres 2014 yang disampaikan oleh kubu pasangan capres Prabowo – Hatta bukan gerakan makar, tetapi keprihatinan terhadap kondisi bangsa.
Tidak ada gerakan makar dalam Republik ini, tetapi apa yang terjadi di Republik ini akibat ulah campur asing. Ekonomi bangsa indonesia dikuasai oleh cina, sehingga sampai sekarang sudah masuk ke dalam ranah jantung Republik.
Oleh karena ini 2 tahun sudah berjalan pemerintahan ini, aset-aset negara sudah berpindah tangan.
Dalam orasinya dia menyampaikan kalau sudah tidak sanggup memimpin bangsa ini serahkan mandat kepada yang lebih mampu. Kembali ke undang undang dasar 45 dan pancasila yang murni sebagai solusi bangsa ini di akhir orasinya.
Hadir dalam Aksi tersebut elemen Laskar Merah Putih, GPII, ATM, KOBAR, GTA, Pemuda Tani, GL PRO, GBN, dan Geprindo, dan sekitar 100orang massa dari kelompok organisasi yg hadir tersebut.
Aliansi Indonesia Bergerak yang di inisiator oleh Jimmly C.K dalam pers release yang di bagikan dalam aksi pada  Jumaat,26/8/2016, dimulai pukul 14:00 WIB, hingga pukul 15:30 WIB itu, mereka menuntut:

1. Demokrasi adalah panglima konstitusi NKRI maka perlu di jaga kemurniannya
2. Hentikan proses pemilihan umum kepala daerah 2017 bila tidak terjamin pemilu jujur dan adil.
3. Keberpihakan panitia pengawas pemilu benar-benar independent
4. Hukum mati para pelaku kecurangan pemilu karena merugikan bangsa.

(IDG/Red)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.