Miris ! Jalan Sentul-pamarayan tak diperhatikan Pemkab Serang

Spread the love

Jurnalline.com, KAB. SERANG (BANTEN) – Lubang lubang di jalan yang merata, membuat masyarakat mengeluh. Miris melihat nya, pemerintah daerah tak kunjung memperbaiki jalan alternatif Binong Ke Pamarayan, titik yang sangat parah yakni di sepanjang desa Binong, melintas di Desa Binong menuju Kec. Pamarayan. Jalan ini merupakan jalan alternatif yang lebih singkat di tempuh oleh warga sekitar apabila ingin menuju ke Kec. Pamarayan. Warga sering mengeluhkan jalan yang semakin parah setiap hari nya. Apalagi kalau musim penghujan, seperti melihat kubangan Kerbau.

“Musim penghujan kalau lewat jalan ini, mirip melihat kolam ikan di tengah – tengah  jalan. Kesulitan, pak! kalau mau berangkat ke pasar Kragilan, mau jualan. Saya pernah jatuh tersungkur, karena terperosok jalan yang berlubang disini“ kata warga sekitar yang sering lewat jalan tersebut, ia seorang pedagang sayur yang mangkal berjualan di pasar Kragilan. “Gara – gara ke jeblos lubang jalan, pelek roda motor saya penyok”, tambah nya.

Ketua Ormas Lasykar Sultan Kab. Serang, Apria Siswanto, menuturkan, “Apakah sudah mati hati nurani pemerintah yang selama ini tidak memperhatikan penderitaan rakyat, mengingat jalan rusak yang menjadi akses masyarakat hingga saat ini tak kunjung diperbaiki” jelasnya. Menurut dia, jalan yang sudah penuh dengan lubang – lubang itu sering dikeluhkan masyarakat. Sebab pada saat tergenang, pengendara harus ekstra berhati- hati agar tidak terperosok ke kubangna yang dapat memicu terjadinya kecelakaan” tambahnya.

Soal kecelakaan yang tiba – tiba mengakibatkan warga masyarakat terperosok di lubang jalan. Tak jarang pengendara motor yang mengalaminya pada malam hari, sebab lubang jalan tersebut tidak terlihat jelas, serta di sepanjang jalan tidak ada penerangan jalan yang memadai.

(Jon/ Yyg K/Nur)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.