Kades Kaserangan Ikut Serta Dalam Imunisasi Pencegahan Virus Difteri

Spread the love

Jurnalline.com, Kab.Serang (Banten) – Bertempat di Kantor Desa Kaserangan, dari pihak Dinkes Puskesmas Ciruas adakan pencegahan penyakit yang sedang populer yaitu Difteri, Senin (19/2).

Difteri adalah infeksi bakteri yang umumnya menyerang selaput lendir pada hidung dan tenggorokan, serta terkadang dapat mempengaruhi kulit. Penyakit ini sangat menular dan termasuk infeksi serius yang berpotensi mengancam jiwa.

Menurut Word Health Organization (WHO), tercatat ada 7.097 kasus difteri yang di laporkan di seluruh dunia pada tahun 2016. Diantara angka tersebut, Indonesia turut menyumbang 342 kasus.
Sejak tahun 2011 , Kejadian Luar Biasa (KLB) untuk kasus difteri menjadi masalah di Indonesia. Tercatat 3.353 kasus difteri di laporkan dari tahun 2011 sampai dengan tahun 2016 dan angka ini menempatkan Indonesia menjadi urutan ke-2 setelah India denhan jumlah kasus difteri terbanyak. Dari 3.353 orang yang menderita difteri, dan 110 diantaranya meninggal dunia. Hampir 90 % dari orang yang terinfeksi, tidak memiliki riwayat imunisasi difteri yang lengkap.

Menurut Kades Kaserangan, Kipli Tohir mengatakan,” virus ini sangat membahayakan bagi keselamatan jiwa, jadi saya berharap kepada semua warga saya khususnya, untuk ikut serta dalam imunisasi pencegahan virus difteri, karena lebih baik mencegah dari pada mengobati.” Kata pak Kades.

Difteri salah satu penyakit yang dapat di cegah dengan imunisasi dan imunisasi terhadap difteri termasuk ke dalam program imunisasi wajib pemerintah Indonesia.

Adapun gejala difteri seperti berikut :
– terbentuknya lapisan tipis berwarna abu-abu yang menutupi tenggorokan dan amandel.
– demam dan menggigil.
– sakit tenggorokan dan suara serak
– sulit bernafas atau nafas yang cepat.
– pembengkakan kelenjar limfe pada leher.
– lemas dan lelah.
– pilek, awalnya cair tapi lama kelamaan menjadi kental dan terkadang bercampur darah.
Difteri juga terkadang juga dapat menyerang kulit dan menyebabkan luka seperti borok (ulkus).

Difteri ini di sebabkan oleh bakteri, dengan penyebarannya yang sangat mudah, terutama bagi orang yang tidak mendapatkan vaksin difteri.
Dan penularan yang perlu kita waspadai adalah seperti berikut :
– terhirup percikan ludah penderita di udara saat penderita bersin atau batuk. Ini merupakan cara penularan difteri secara umum.
– barang – barang yang sudah terkontaminasi oleh bakteri.
Contohnya mainan atau handuk.
– sentuhan langsung pada luka borok (ulkus) akibat difteri di kulit penderita. Penularan ini umumnya terjadi pada penderita yang tinggal di lingkungan yang padat penduduk dan kebersihanya tidak terjaga.

(Yyg.k)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.