Tingkatkan Pembekalan Pelatihan Napi, Lapas Kayuagung Gandeng TP PKK OKI 

Spread the love

Jurnalline.com, Kayuagung OKI (Sumsel) – Berbagai Upaya yang dilakukan oleh Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas III Kayuagung untuk terus meningkatkan pembinaan dengan memberikan pembekalan bagi napi yang sedang direhabilitasi, Dalam pembinaan kecakapan personal ini, Lapas menggandeng TP PKK Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) dengan melakukan Perjanjian Kerja Sama atau Memorandum Of Understanding (MoU), Selasa (17/7).

Dalam kerjasama ini, TP PKK dibawah kepemimpinan HJ Lindasari Subrata Iskandar melalui beberapa Kelompok Kerja (Pokja) dibawahnya memberikan sejumlah pelatihan pangkas rambut, pembuatan tempe, dan anyaman tas bagi para napi di Lapas Kelas III Kayuagung ini.

Tak hanya itu. Namun, organisasi Wanita ini juga akan memfasilitasi pemasaran hasil karya napi melalui berbagai event lokal maupun kegiatan lainnya. Diharapkan dengan jaringan luas yang dimiliki TP PKK, persoalan pemasaran ini justru dapat menumbuhkan potensi ekonomi rakyat.

Kalapas Kayuagung, Hamdi Hasibuan didampingi Kasubsi Pembinaan, Dedi Mardjana mengatakan, kepedulian TP PKK dalam membantu memberikan sejumlah pelatihan ini akan berguna bagi napi dalam mengembangkan potensi diri.

“Pelatihan ini juga sebagai kesiapan napi untuk kembali berada di tengah masyarakat. Bagaimanapun juga, napi berada didalam sini merupakan bagian dari warga kita yang seharusnya mendapatkan bimbingan dan arahan selama menjalani hukuman,” tandasnya.

Hamdi menambahkan, pembinaan dengan memberikan pelatihan kecakapan hidup (Life Skill) ini mendapat dukungan penuh oleh Tim Penggerak PKK Kabupaten OKI.

“Bagi kami, sambutan baik dari TP PKK OKI sangat berarti. Karena salah satu fungsi lapas ini yakni mengarahkan warga yang sedang terjerat pidana untuk diberi kecakapan sebagai bekal dalam melanjutkan kehidupannya setelah menjalankan kewajiban atas kesalahannya,” ujarnya.

Ketua TP PKK OKI, Lindasari Iskandar melalui Wakil Ketua II sekaligus Koordinator Pokja III dan IV, Muhiria Heri Susanto, menyampaikan permintaan maaf Ketua TP PKK yang belum bisa hadir ditengah warga binaan lapas ini. Diterangkannya, sebelum MoU ini dilakukan, TP PKK terlebih dulu mencari rumusan jenis pelatihan yang akan diberikan.

Muhiria memandang transfer kecakapan harus berdasarkan kebutuhan masyarakat luas, sehingga napi bukan hanya diberikan pembekalan saja, tetapi juga memudahkan pemasarannya.

“Seperti yang disampaikan Kalapas tadi, pemasaran hasil karya napi ini akan kita perkenalkan melalui pameran atau bisa juga atas permintaan event tertentu,” pungkasnya.

Mengenai teknis pelatihan, Muhiria mengungkapkan TP PKK menyiapkan tenaga pengajar berpengalaman yang akan membantu napi menguasi materi yang diberikan.

“Diharapkan keseriusan napi yang mengikuti pelatihan ini. Tentunya ini akan berguna, tidak saja selama masih di lapas, tetapi juga setelah bebas nanti, bahkan d kecakapan yang dimiliki dapat,” tutupnya

(Eka DH)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.