Asean Para Games, Atlet Panti Dinas Sosial Meraih Medali Perunggu

Spread the love

Jurnalline.com, Jakarta – Atlet binaan panti Dinas Sosial DKI Jakarta berhasil menyabet medali perunggu untuk kategori Anggar Kursi Roda Tim Sabre Wanita pada Kejuaraan Asian Para Games 2018. Ellih (37), salah satu warga binaan sosial dari Sasana Bina Bina Daksa Budi Bhakti Pondok Bambu, Jakarta Timur, telah berhasil mengharumkan nama Indonesia di kancah dunia.

“Ada dua binaan kami yang ikut dalam Asian Para Games 2018. Subhan dan Ellih memang sejak Desember 2017 mengikuti pemantapan di Solo untuk persiapan Asian Para Games 2018,” ujar Prayitno Kepala Panti Sosial Bina Daksa Budi Bakti saat dihubungi pada Senin (15/10).

Dalam Kejuaraan Asian Para Games, kata Prayit, hanya Ellih yang berhasil meraih medali perunggu. Meski dalam kondisi disabilitas tubuh dan keterbatasan ekonomi yang membawanya ke panti, Ellih mampu bangkit dan kerap memenangkan kejuaraan.

“Pada Pekan Olahraga Nasional (PON) PEPARNAS 2016, Ellih memperoleh medali perak kategori beregu putri dan medali perunggu untuk kategori ganda campuran sebagai atlet tenis lapangan. Pada tahun 2014 Ellih juga pernah mengikuti Porda Jabar untuk cabor Catur dan berhasil mendapatkan medali perak. Namun pada Asian Paragames 2018 ini, Ellih pindah cabor menjadi atlet anggar,” ungkap Prayit.

Selain menjadi atlet, Ellih juga aktif mengikuti kegiatan yang ada di sasana Bina Daksa Budi Bhakti Pondok Bambu. Ellih sudah tinggal di sana selama 8 tahun. Petugas panti selalu mendukung dan memfasilitasi keinginan Ellih untuk berprestasi.

“Dia termasuk anak kami yang baik. Ke teman-temannya baik, kepada petugas juga. Ellih suka sekali kegiatan jahit-menjahit jika sedang di panti. Selain latihan olahraga pastinya,” kata Prayit.

Sementara Ellih menyampaikan, persiapan untuk Asian Para Games ini dilakukan selama satu tahun terakhir. Ia dilatih secara fisik maupun teknik tentang Anggar Kursi Roda. Hasilnya, ia berhasil menyabet medali perunggu.

“Karena Anggar termasuk olahraga bela diri ya. Berhadapan dengan lawan. Jadi penasaran dan adrenalin lebih berasa,” ujar Ellih, wanita kelahiran Jakarta ini saat dihubungi pada Senin (15/10).

Menurutnya, lawan terberat dalam kejuaraan tersebut berasal China, Jepang, dan Thailand. Pertandingan itu menjadikan dirinya belajar untuk dapat memenangkan setiap pertarungan.

Berhasil menyabet medali perunggu, membuatnya diberi hadiah oleh Presiden sebanyak 250 juta rupiah. Ia merencakan uang itu untuk keperluan modal usaha.

“Kesannya ikut Asian Para Games ini luar biasa. Bangga bisa bertanding tingkat Asia. Ini membuka mata dunia bahwa disabilitas mampu meraih prestasi olahraga,” kata Ellih

Suksesnya penyelenggaraan Asian Para Games di Indonesia, katanya, dalam hal fasilitas olahraga dirinya sudah merasakan kesetaraan, seperti akomodasi dan sebagainya. Namun ia berharap semoga event Asia itu juga dapat berdampak terhadap kesetaraan untuk para disabilitas. Tidak hanya di sektor olahraga, namun setara di segala sektor.

(Yati)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.