Pentingnya Jaminan Kesehatan Bagi Pekerja Yang Juga Mengcover Keluarga

Spread the love

Jurnalline.com, Prabumulih (Sumatra selatan) – Muara Enim, Jamkesnews – Program JKN yang diselenggarakan oleh BPJS Kesehatan dikelola dengan prinsip gotong royong. Subsidi silang antara yang mampu dengan yang tidak mampu, antara yang sehat dengan yang sakit menjadi bagian nyata dari program ini. Disamping peserta perorangan atau mandiri, keberadaan peserta dari badan usaha menjadi sangat penting dalam mewujudkan Universal Health Coverage (UHC). Hal ini disadari oleh pengurus Yayasan Sajarul Qur’an Gelumbang, Muara Enim.

Muhammad Sajirun (33) Ketua Yayasan Sajirul Qur’an Gelumbang mulai berdiri sejak tahun Maret 2014, berangsur angsur mengelola Yayasannya itu.

“Sekarang alhamdulillah sudah memiliki 20 tenaga pengajar. Walaupun baru sedikit yang kita daftarkan menjadi peserta JKN KIS tapi saya berangsur-angsur mendaftarkan pegawai saya karena saya paham kewajiban saya,” kata Sajirun selaku Ketua Yayasan Sajirul Qur’an Gelumbang saat diwawancarai Tim Jamkesnews (21/03).

Yayasan Sajarul Qu’an ini mulai mendaftarkan pegawainya pada awal tahun 2018 silam. Hal itu dilakukan Sajirum karena ia merasa bahwa kesejahteraan pegawai bukan hanya dilihat dari penghasilan tiap bulan yang mereka dapatkan tetapi juga perlindungan kesehatan bagi para pegawai dan keluarganya juga merupakan kesejahteraan yang penting.

“Kalau pekerja dan keluarganya sudah didaftarkan ke Program JKN KIS ini, otomatis para pengajar menjadi lebih aman dan tenang dalam mengajar, karena jika sewaktu-waktu para pengajar ataupun keluarganya sakit, udah ga usah pusing lagi, toh, sudah ada Kartu JKN KIS,” ujar Sajirun

Ketika mendaftarkan para pengajarnya beserta anggota keluarganya ke Kantor BPJS Kesehatan Cabang Prabumulih, Sajirun mengaku proses yang harus dilalui tidaklah sulit.

“Saat proses pendaftaran, kami merasa dimudahkan. Ketika ada permasalahan yang dihadapi terkait program JKN KIS, respon Relationship Officer BPJS Kesehatan Cabang Prabumulih juga cukup responsive dan solutif,” terang Sajirun.

Sajirun menyarankan agar badan usaha lain yang belum mendaftarkan pekerjanya agar segera mendaftarkan karyawannya ke Program JKN KIS. Meskipun punya kesan yang positif terhadap Program JKN KIS maupun BPJS Kesehatan, ia tetap berharap agar program ini dapat terus meningkatkan pelayanannya menjadi lebih baik lagi.

“Walaupun pelayanannya sudah baik, saya tetap berharap Program JKN KIS, BPJS Kesehatan dan juga Fasilitas Kesehatan dapat menjadi lebih, lebih dan semakin baik dalam memberikan pelayanan kepada seluruh masyarakat Indonesia,” tutup Sajirun.

Penulis : Yitno
Editor : Andre

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.