Jurnalline.com, Minahasa – Dalam upaya peningkatan kapasitas sumber daya manusia (SDM) bertempat di Aula Kampus UNIMA Tondano Kab.Minahasa mendapat kunjungan dari Menteri Kemendes PDTT Gus Abdul Halim Iskandar, Jumat (07/02/2020) .
Kedatangan Menteri Desa PDTT Gus Abdul Halim Iskandar yang sudah lama didambakan kehadirannya di Unima ini diprakarsai oleh Rektor UNIMA Prof DR Julyeta P. A. Runtuwene
Salah satu tujuannya di Kampus UNIMA Tondano adalah mensosialisasikan program kampus menuju perubahan menuju indonesia 4.0 di wilayah Desa dengan membutuhkan penguatan SDM, Komputerisasi diberbagai sektor yang berada di Desa, dengan demikian Akademi Desa 4.0 dibuat untuk menjawab tantangan tersebut merupakan platform dari Kemendes PDTT untuk membangun desa.
Dalam kuliah umum Menteri GA.Iskandar memaparkan terkait program kementerian desa baik baik Edukasi maupun pertumbuhan ekonomi.
“Gus Abdul Halim Iskandar membuka wawasan para mahasiswa terkait bagaimana pengawasan anggaran yang sementara dikelola di tingkat desa baik anggaran dari pemerintah pusat, Provinsi, Kabupaten, maupun yang bersumber dari pendapatan asli desa.” Tandas Iskandar
Menurutnya dalam aturan Musyrawara Desa, Menyusun APBdes hasilnya harus dipampang di balai desa atau tempat umum, DDnya berapa, Alokasi Desanya berapa, terus pendapatan Asli Desa berapa.
“Di sana harus detail di jelaskan oleh Desa, melihat sisi pendapatannya maupun pengeluarannya berapa harus detil, dan realisasi pencairan dana desa tahun 2019 dan 2020 berbeda, semuanya harus dipampang di tempat umum dan Itu aturan mainnya.” Urai Menteri
Lanjutnya Kalau kemudian di desa tidak ada pampangan terkait hal – hal yang saya sebutkan tadi,saya yakin itu salah satu penyimpangan terselubung, itu perlu keterlibatan masyarakat dalam mengawasi akan hal ini.
Diketahui pada tahun 2019 dana periode pertama cair 20 persen, periode kedua 40 persen periode 3, 40 persen namun ditahun 2020 oleh Presiden Jokowi dibalik periode pertama sudah 40 persen.
“Awal tahun 2020 ini sudah beberapa ribu desa yang mendapat pencairan dana desa yakni 40 persen, awal – awal begini, kita lihat prilaku pemerintah desa misalnya kok pemerintah desa beli mobil baru, kita patut mencurigai namun ada prilaku yang agak signifikan dan itu sudah menimbulkan pertanyaan besar., begitupun dan lihat juga prilaku yang agak extrim berbeda dengan prilaku sebelumnya bisa terlihat dan menilai walaupun kita dilarang untuk berprasangka jelek namun kritis bukan berarti berprasangka jelek,” tandas Iskandar
Adapun untuk pertumbuhan Ekonomi, pihak kementerian desa kini mengembangkan teknologi tepat guna yang tujuannya adalah untuk memacu pertumbuhan perkonomian desa.
“Yang kita kembangkan saat ini adalah program tepat guna, saya ingin dari buruh sampai perjalanan ekonomi selesai di desa , jangan sampai ada petani yang menjual padi kering sawah, dimana kita mengupayakan bagaimana petani itu menjualnya sudah beras premium, Hulu ke hilir tidak usah dibawah ke kota hanya ada di desa sehingga itu akan menunjang nilai tukar petani,” Harapnya.
Lebih jauh diungkapkan Kemendes PDTT Gus Abdul Iskandar, akan tetap fokus pada produk unggulan desa.
“Produm unggulan desa yang bisa di eksport dan menjadi kebutuhan nasional kita bawah ke jakarta dan di undang pengusaha dalam dan luar negeri kita pertemukan sehingga hasilnya benar benar di rasakan oleh masyarakat,” tukas Iskandar
Mengapresiasi langkah rektor unima yang telah menghadirkan dirinya dalam progran kuliah umum ini. ” Berterimakasih kepada rektor dan pihak unima dan apa masukan dan saran ini akan kita tindak lanjuti di kongres kemendes,” Pungkasnya.
Ditempat yang sama Rektor menyampaikan bahwa kampus merdeka untuk desa merupakan satu program emas kerjasama antara Kemendes PDTT dan Kemendikbud.
“Intinya program ini memfasilitasi mahasiswa mengekspresikan potensi yang ada dalam diri mahasiswa sekaligus belajar menyelesaikan permasalahan di tengah masyarakat, terutama menjadi agen perubahan di desa,” imbuh Runtuwene.
“Sehingga selain meningkatkan sumber daya manusia dan menggerakkan potensi ekonomi di desa itu sendiri, dan banyak manfaat yang dapat diperoleh melalui kehadiran Kemendes PDTT di Unima yang tergabung sebagai anggota Forum Perguruan Tinggi untuk Desa (Pertides).”
Diharapkan satu usaha meningkatkan sumber daya manusia dan menggerakkan potensi ekonomi di desa itu sendiri hal ini secara perlahan akan membantu dalam pengentasan kemiskinan.
Penulis : EffendyV.Iskandar
Editor : Ndre
Copyright © 2017 Jurnalline Cyber Media