Jurnalline.com, MANADO – Pimpinan KPK RI, Johanis Tanak saat menghadiri sekaligus memberikan paparannya dalam acara Bimbingan Teknis (Bimtek) Keluarga Berintegritas kolaborsi bersama Pemprov Sulawesi Utara bertempat di GKIC Kota Manado, Kamis (17/11/2022).
Oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Republik Indonesia (RI) memiliki tiga strategi yang disebut Trisula Pemberantasan Korupsi, tiga strategi utama, yakni pendidikan, pencegahan, dan penindakan.

Dalam kesempatan tersebut, Johanis menjelaskan bahwa strategi pendidikan dilakukan dalam bentuk kampanye dan edukasi untuk penaman nilai anti korupsi dan integritas kepada masyarakat.
“Lewat kegiatan Bimtek ini, salah satu wujud pendidikan anti korupsi dengan sasaran keluarga. Tujuannya, untuk mencegah perilaku korupsi dari unit terkecil di lingkungan masyarakat, yakni keluarga,” kata Johanis di hadapan para peserta Bimtek.
Turut dihadiri para Pejabat Bupati/Walikota se Sulut, Ketua DPRD Sulut dan Pejabat Eselon II di lingkup Pemprov Sulut.
Lanjutnya, bahwa strategi pencegahan, dilakukan dalam bentuk perbaikan sistem pemerintahan untuk menutup potensi korupsi. Sehingga, para pelaku korupsi, tidak bisa melakukan tindakan korupsi karena sistem yang sudah baik.
Dimana strategi penindakan sebagai langkah represif KPK baik dalam bentuk penyelidikan, penyidikan, penuntutan, hingga eksekusi.
“Penindakan ini tetap harus dilakukan sebagai efek jera bagi koruptor,” ungkap Johanis.
Adapun ketiga stretegi di atas, dilakukan secara komprehensif, sinergis, simultan dan masif dan juga harus didukung oleh partisipasi aktif masyarakat.
“Banyak ditemui dalam praktik tindak pidana korupsi adanya peran keluarga sebagai faktor penyebab terjadinya korupsi. Seperti kebiasaan hidup mewah, banyaknya tuntutan pasangan pejabat, memanfaatkan jabatan pasangan dalam pengambilan keputusan kedinasan, serta penerimaan gratifikasi oleh anggota keluarga.” Urainya
Melalui Bimtek Keluarga Berintegritas ini diharapkan dapat mampu memberikan pemahaman peningkatan kapabilitas dan integritas para pejabat beserta para pasangan masing-masing.
“Korupsi, merupakan kejahatan luar biasa. Bukan hanya menimbulkan kemiskinan, namun juga naiknya angka kriminalitas dan menyengsarakan rakyat,” tuturnya.
Ditempar yang sama Gubernur Sulut Olly Dondokambey, SE. dalam sambutannya mengapresiasi kegiatan yang digelar oleh KPK RI.
Bimtek Keluarga Berintegritas Antikorupsi. Saya atas nama Pemprov mengucapkan banyak terimakasih kepada pihak KPK yang sudah memilih Sulawesi Utara (Sulut) untuk menggelar Bimtek Keluarga Berintegritas.
“Tentunya, bagi kepada-kepala daerah se Sulut dan seluruh SKPD di Sulut sangat diharapkan kegiatan-kegiatan seperti ini bisa berlangsung terus sehingga tugas dan tanggungjawab kita kedepan sebagai kepala daerah maupun pelaksana yang ada di kab/kota betul-betul bisa terlaksana dengan baik,” tukas Gubernur Olly.
Menurut Olly di Lingkup pemerintah provinsi Sulut sendiri kita selalu mendorong integritas keluarga lebih dulu kita bina.
“Banyak hal dari keluarga yang akan timbul persoalan-persoalan lain. Apabila memang seperti yang disampaikan oleh pak Johanis. Dari keluarga kecil inilah bisa terjadi hal-hal yang tidak kita inginkan.” Imbuhnya
Lanjut dia jika tidak harmonis dalam keluarga. Ini menjadi tantangan bagi kita didalam pelaksanaan pemerintahan.
“Ada banyak pemahaman untuk memilih pemimpin dan pejabat, dan kami sudah menerapkan integritas, tolok ukur dari lingkungan. Jika di lingkungan masyarakat mereka tidak bisa diterima. Tidak mungkin dia akan menjadi kepala dinas di Pemprov Sulut. Itu salah satu hal yang kita inginkan agar supaya integritas seorang pejabat di pemprov betul-betul bisa dilaksanakan. Begitu juga dengan pejabat-pejabat yang ada di kab/kota,” kunci Gubernur Olly.
(IskandarEffendy)
Copyright © 2017 Jurnalline Cyber Media
