GK Dipercayakan membaca Teks Dedication Of Life di Bimtek Fraksi PDIP se Indonesia

Spread the love

Jurnalline.com, Minahasa – Suatu kebanggaan bahwa Srikandi PDIP Kabupaten Minahasa, Glady Kandouw (GK), dipercayakan membaca Teks Dedication Of Life, pada acara pembukaan Bimbingan Teknis (Bimtek) Anggota DPRD Fraksi PDI Perjuangan dihadiri perwakilan dari Provinsi dan Kabupaten/Kota se Indonesia, bertempat di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Selasa (10/1/2023).

Pada pembacaan Teks Dedication Of Life itu, tersebut adalah dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) PDI Perjuangan ke-50, langsung dihadiri Ketua Umum Prof.Dr. Hj.Megawati Soekarnoputri, bersama Presiden Ir. Joko Widodo, Wakil Presiden KH. Ma’ruf Amin, bersama para pengurus, serta seluruh kader se Indonesia.

“Bendahara Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PDI Perjuangan Kabupaten Minahasa Glady Kandouw, yang juga menjabat Ketua DPRD Minahasa, menyampaikan rasa syukur, karena dipercayakan Ketua Umum Hj. Megawati Soekarnoputri untuk membacakan Teks Dedication Of life, yang ditulis langsung oleh presiden pertama Indonesia.”

Hal ini menghipnotis peserta Bimtek yang merupakan kader partai berlambang banteng moncong putih,
“Suatu kehormatan bagi saya ketika dipercayakan untuk mengisi acara pembukaan Bimtek Anggota DPRD Fraksi PDI Perjuangan Provinsi dan Kabupaten/Kota se Indonesia.

Adapun Dedication Of life adalah sebuah bukti pengabdian Ir. Soekarno kepada negara Republik Indonesia. “Dedication of Life punya substansi mengajak segenap warga negara untuk melakukan pengabdian kepada bangsa dan negara. Sebagai penolak lupa perjuangan yang Bung Karno rintis untuk negeri ini. Dimana Dedication of Life mengingatkan bahwa kehidupan memiliki arti dan Kehidupan adalah sebuah pengabdian.” Ungkapnya

Berikut petikan Dedication Of Life yang dibacakan :

“Saya adalah manusia biasa. Saya des tidak sempurna.
Sebagai manusia biasa, saya tidak luput dari kekurangan dan kesalahan.
Hanya kebahagiaanku ialah dalam mengabdi kepada Tuhan, kepada Tanah Air, kepada bangsa.
Itulah dedication of life-ku.
Djiwa pengabdian inilah yang menjadi falsafah hidupku, dan menghikmati serta mendjadi bekal-hidup dalam seluruh gerak hidupku.
Tanpa djiwa pengabdian ini saja bukan apa-apa. Akan tetapi dengan djiwa pengabdian ini, saja merasakan hidupku bahagia,- dan manfaat”. Soekarno, 10 September 1966 silam.

(IskandarEffendy)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.