Merdeka Belajar, Merdeka Hidup: 96 Siswa PKBM Binkara Cianjur Menapaki Gerbang Masa Depan Tanpa Biaya

Spread the love

Jurnalline.com, Cianjur, Jawa Barat — Di tengah denyut kehidupan yang kadang tak ramah bagi mereka yang terpinggirkan, secercah cahaya terang muncul dari Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Binkara, Cianjur. Sebanyak 96 siswa berhasil menuntaskan pendidikan Paket C, setara dengan jenjang SMA, tanpa mengeluarkan biaya sepeser pun. Kelulusan ini bukan sekadar peristiwa administratif; ia adalah sebuah penanda filosofis bahwa pendidikan sejatinya adalah hak, bukan beban; adalah cahaya, bukan barang dagangan.

Suasana haru dan syukur mewarnai momen kelulusan yang digelar sederhana namun penuh makna. Para siswa, guru, staf PKBM, dan orang tua bersatu dalam rasa: rasa bangga, rasa lega, dan rasa percaya bahwa perubahan memang mungkin dimulai dari hal kecil yang dilakukan dengan cinta dan keberanian.

Pendidikan Bukan Sekadar Transfer Ilmu, Tapi Penghidupan

Apa makna dari kelulusan ini? Bagi sebagian besar dari mereka, ini bukan hanya soal lulus ujian, tetapi tentang menyelamatkan martabat, tentang menulis ulang takdir. Dengan program pendidikan gratis yang dijalankan oleh PKBM Binkara, terbukalah jalan bagi mereka yang mungkin telah lama terpinggirkan oleh sistem. Pendidikan di sini tidak menjadi komoditas, melainkan ikhtiar kemanusiaan untuk menjembatani harapan dan kenyataan.

Seperti kata filosofi Ki Hajar Dewantara, “Pendidikan itu menuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak agar mereka sebagai manusia dan sebagai anggota masyarakat dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya.” Maka, ketika 96 jiwa muda menapak ke jenjang berikutnya, kita semua turut mengantarkan mereka ke gerbang masa depan yang lebih terbuka.

Kolaborasi Adalah Jalan

Keberhasilan ini tidak lahir dari ruang kosong. Ia adalah hasil dari kolaborasi antar-jiwa—guru yang setia mengabdi tanpa pamrih, staf PKBM yang bekerja dalam sunyi, orang tua yang tak lelah mendampingi, dan dukungan pemerintah daerah yang mempercayai misi ini. Dalam sinergi ini, pendidikan bukan lagi proyek personal, melainkan gerakan sosial.

Harapan ke depan, para lulusan bukan hanya menjadi angka statistik pendidikan, tetapi menjadi manusia-manusia yang berpikir merdeka, berjiwa luhur, dan bertindak bijak—entah melanjutkan studi, bekerja, atau mengabdi di tengah masyarakat.

Fram/Bedy B

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.