Terinspirasi Andra Soni, Sanusi Terbitkan Buku Ke-3 : Berperan Tanpa Baperan

Spread the love

Jurnalline.com, Tangerang – Ketua Umum Serikat UMKM Nusantara (SUN), Sanusi menerbitkan buku ke-3 dengan judul Berperan Tanpa Baperan. Buku Tersebut Diakui Sanusi merupakan bagian-bagian dari wejengan inspiratif sejumlah tokoh di Banten, termasuk Gubernur Banten, Andra Soni.

”Banyak kisah inspiratif yang saya dengar dari banyak tokoh di Banten, yang membuat saya tergugah untuk menulis buku lagi dengan judul berperan tanpa baperan. Diantara tokoh yang menginspirasi saya, salah satunya Andra Soni, Sachrudin, Intan Nurulul Hikmah, dan Amir Hamzah,” kata Sanusi saat menyerahkan buku karyanya tersebut langsung kepada Gubernur Banten, Minggu (23/06/2025).

Diketahui, Andra Soni adalah Gubernur Banten yang memenangkan Pilkada Tahun 2024 lalu Demikian dengan Sachrudin, merupakan Walikota Tangerang, Intan Nurul Hikmah, Wakil Bupati Tangerang, serta Amir Hamzah, Wakil Bupati Lebak. ”Semuanya punya kisah inspiratif masing-masing yang jadi rangkuman buku saya ini,” tegas Sanusi.

Menurut Sanusi, Buku Berperan Tanpa Baperan adalah lanjutan dari buku-buku karyanya terdahulu, yakni Suksesmu Segaris Ridho Ibu dan Lahir Untuk Bermanfaat. Buku Berperan Tanpa Baperan terdiri dari 12 Bab langkah dan cara untuk terus melahirkan karya tanpa banyak memikirkan perasaan yang berlebihan. ”Dalam berkarya itu bukan bagus tidaknya karya di mata orang, tapi dampak positif apa yang bisa berpengaruh dari karya tersebut,” imbuh Sanusi.

Andra Soni mengatakan, Saat disodorkan judul Buku Berpean Tanpa Baperan, Ia Berpesan bahwa, dalam menjalankan tugas kebersamaan, baik dalam kehidupan bermasyarakat, organisasi, maupun pemerintahan, setiap individu memiliki peran strategis yang mendukung tercapainya tujuan kolektif.

Oleh karena itu, Kata Andra, partisipasi aktif dan rasa tanggung jawab menjadi landasan penting dalam membangun sinergi. Namun demikian, akan lebih bijak apabila dalam menjalankan peran tersebut kita mampu mengelola dinamika emosional secara proporsional, agar tidak mengganggu keharmonisan komunikasi dan kerja sama.

“Berperan tanpa terlalu terbawa perasaan atau yang biasa disebut dengan istilah baperan bukan berarti meniadakan empati atau mengabaikan suara hati, tetapi menunjukkan kedewasaan dalam menyikapi dinamika sosial,” jelas Andra Soni.

Andra menandaskan, tidak semua keputusan akan sejalan dengan harapan semua pihak, dan terkadang diperlukan kelapangan hati untuk menerima kritik maupun perbedaan pendapat. Justru dalam ruang-ruang inilah kita diuji untuk tetap konsisten dalam kontribusi, tanpa kehilangan fokus terhadap nilai-nilai yang ingin kita capai bersama.

“Saya percaya, jika kita mampu menyeimbangkan antara semangat berperan dan ketenangan dalam menyikapi berbagai dinamika, maka kerja kolaboratif akan semakin efektif dan inklusif,” pungkas Andra Soni.

Fram

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.