Jalesveva Jayamahe,
Jurnalline.com, Jakarta,- Pangkalan TNI AL (Lanal) Mataram menegaskan sikap netral dan profesional dalam penanganan insiden antara pelaku wisata (Boatman) Teluk Awang (Kabupaten Lombok Tengah) dan Ekas (Kabupaten Lombok Timur) yang terjadi pada Kamis (7/8), melalui konferensi pers oleh Komandan Lanal Mataram Kolonel Marinir Achmad Hadi Alhasny, yang digelar di Mako Lanal Mataram, Sabtu (9/8).
Kejadian bermula pada Kamis (07/08) Pos TNI AL (Posal) Teluk Awang menerima laporan dugaan penyanderaan perahu wisata boatman Lombok Tengah yang sedang mengangkut wisatawan surfing oleh boatman Lombok Timur. Danposal Teluk Awang Kapten Laut (PM) Endarto atas perintah Danlanal Mataram segera berkoordinasi dengan Polairud, pemerintah daerah, dan tokoh masyarakat membentuk tim gabungan. Tindakan ini berhasil mengamankan wisatawan, memediasi kedua belah pihak, dan mengembalikan perahu yang sempat ditahan.
Meski sempat terjadi ketegangan di lokasi, situasi dapat diredam dan seluruh pihak berfoto bersama sebelum meninggalkan tempat sebagai tanda tidak ada masalah yang tersisa.
Danlanal Mataram dalam konferensi pers menyatakan bahwa kehadiran jajarannya di lokasi semata-mata untuk mengamankan situasi, mencegah konflik meluas, dan menjaga keselamatan wisatawan. “Kami tidak memiliki kepentingan dengan pihak mana pun, baik Teluk Awang maupun Ekas. Kehadiran kami murni untuk melaksanakan tugas menjaga keamanan maritim dan memastikan permasalahan dapat diselesaikan secara damai,” tegas Danlanal Mataram.
Danlanal menambahkan, seluruh langkah penanganan dilakukan melalui koordinasi lintas instansi dengan mengedepankan hukum yang berlaku. Selain itu, Danlanal Mataram menegaskan bahwa TNI AL selalu menjaga netralitas dan profesionalisme. Semua tindakan kami dasarkan pada aturan yang berlaku, dengan tujuan menciptakan ketertiban dan keamanan bersama di laut.
Sebelumnya sempat beredar pemberitaan disalah satu media yang menuding keterlibatan TNI AL memihak salah satu kelompok, Danlanal menegaskan tuduhan tersebut tidak benar. Foto yang digunakan media tersebut, kata dia, merupakan dokumentasi lama kegiatan patroli bersama Kepala Pelabuhan Perikanan Teluk Awang dan tokoh masyarakat dalam penanganan destructive fishing, bukan bagian dari insiden Teluk Ekas.
Di akhir pernyataannya, Danlanal Mataram mengajak seluruh pihak untuk menahan diri, menghindari tindakan anarkis di laut, dan menunggu regulasi resmi dari Pemerintah Provinsi NTB. “Kami juga mengimbau insan pers menyampaikan berita yang akurat, berimbang, dan terverifikasi. Informasi yang tidak tepat dapat menimbulkan kesalahpahaman dan merugikan citra institusi yang selalu berupaya menjaga keamanan maritim di NTB,” pungkas Danlanal Mataram.
Terkait perseteruan yang terjadi antara pelaku wisata Lombok Tengah dan Lombok Timur, sebelumnya sudah di musyawahkan oleh Dinas Pariwisata Provinsi NTB dengan pelaku wisata kedua belah pihak dan akan dibuatkan regulasi sebagai jalan tengahnya.
Aksi ini merupakan wujud nyata kehadiran TNI AL di tengah masyarakat sesuai dengan instruksi Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Dr. Muhammad Ali bahwa jajaran TNI AL untuk meningkatkan kesiapsiagaan serta merespons secara cepat setiap informasi serta memberikan bantuan nyata kepada masyarakat, khususnya yang membutuhkan mediasi dan komunikasi.
Alexander Kali
Dinas Penerangan Angkatan Laut.
Copyright © 2017 Jurnalline Cyber Media