Jurnalline.com, Tompaso (MINAHASA) — Modul P5 merupakan dokumen yang berisi tujuan, langkah, media pembelajaran, dan asesmen yang dibutuhkan untuk melaksanakan projek penguatan profil pelajar Pancasila.
Untuk di lingkungan SMA Negeri 2 Tompaso yang terletak di desa Pinabetengan Kecamatan Tompaso Barat, kabupaten Minahasa dikatakan Kepala Sekolah Junus Nico Mandagi Akay, S.Pd, M.Si, kepada wartawan mengatakan untuk Siswa Kelas X sementara melaksanakan program Menanam Cabai.
“Dimula sejak bulan Januari lalu kelas X dimulai pada proses pembekalan, sampai pada menanam hingga Maret ini. Sau Tujuan peserta didiknya dilatih untuk berwirausaha.” Jelas Kepsek Akay
Hal ini adalah juga bagian kebijakan pemerintah daerah terhadap pemulihan dan peningkatan ekonomi daerah dimana salah satu program unggulan dan prioritas pemerintah dibawah Gubernur Prof (HC) Olly Dondokambey, yaitu gerakan aksi “Marijo Batanam”
Mendukung Program Pertanian sinergi dengan program pemerintah pusat pada pencapaian Ketahanan Pangan dalam hal ini Dinas Pendidikan provinsi Sulut yang dinahkodai Steven A.Kepel, ST, M.Si, semua program dapat terlaksana merupakan sebuah projek yang diharapkan dapat menjadi jawaban atas keresahan pendidik dan praktisi pendidikan.
Ditambahkan Kepsek Junus NM.Akay untuk Kelas XII nanti siap melaksanakan ujian praktek, dan ujian presentase project.
“Pihak sekolah berhara anak didiknya benar benar dipersiapkan untuk melanjutkan pendidikan jenjang Perguruan tinggi dan mengetahui dunia kampus seperti apa.” Jelas NM Akay
Diketahui Bahwa Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) merupakan upaya untuk mendorong tercapainya Profil Pelajar Pancasila dengan menggunakan paradigma baru melalui pembelajaran berbasis projek.
“Dengan menjalankan P5, pendidik diharapkan dapat menemani proses pembelajaran peserta didik untuk dapat menumbuhkan kapasitas dan membangun karakter luhur sebagaimana yang dijabarkann dalam Profil Pelajar Pancasila.
“Sebagai salah satu sarana pencapaian profil pelajar Pancasila, diharapkan dapat memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk “mengalami pengetahuan” sebagai proses penguatan karakter, sekaligus kesempatan untuk belajar dari lingkungan sekitarnya.” Tandasnya (EffendyIskandar)
Copyright © 2017 Jurnalline Cyber Media