Wagub Steven Kandouw Dorong Kepsek Tetap Perhatikan Kearifan Lokal

Spread the love

Jurnalline.com, MANADO — Wagub kandouw menekankan terkait dengan Merdeka Belajar, termasuk didalamnya kesenian seperti tari-tarian lokal mendorong para kepsek harus ada dalam mata pelajaran di sekolah.

“Masa., selalu kalau ada acara-acara diisi dengan dansa tobelo lah, maumere lah, line dance. Padahal saya pernah lihat dansa liwutung di Ratahan bagus, mari kita dorong kesenian tradisional kita, termasuk bahasa daerah,” Beber wagub kandouw

Hal penting lainnya adalah pilihan bahasa Jepang, Ini termasuk harapan Pak Gubernur Olly Dondokambey akan adanya lokal konten bahasa Jepang di sekolah-sekolah.

Ini menjadi salah satu konten lokal penting karena Jepang menjadi salah satu negara yang banyak mendatangkan tenaga kerja dari Sulut. Carilah solusi bagaimana menambah guru-guru bahasa Jepang.

“Di Unima Tondano ada Program Studi Sastra Jepang. Saya meminta Dinas Pendidikan untuk manfaatkan itu. Supaya betul-betul dipakai orang-orang lokal sebagai pengajar, untuk memberdayakan anak-anak kita,” jelas Wagub Kandouw.

Terkait dengan Lokal konten yang juga perlu tapi harus dikontrol, menurut wagub Kandouw adalah maraknya kegiatan-kegiatan keagamaan eksternal yang masuk ke sekolah. Ini juga harus diawasi, karena kita tahu persis banyak yang kadang-kadang menurut hematnya, sudah dipermoi.

“Ibarat dua sisi mata uang, satu sisi kita setuju kegiatan agama anak-anak kita, tapi di sisi lain kira harus menjaga kedamaian, rasional dan keguyuban,” kata wagub.

Yang berikut, Wagub Kandouw meminta agar para guru untuk meningkatkan kualitas diri dengan mengejar pendidikan hingga kalau bisa bergelar S2 semua. Di kantor gubernur juga didorong mencari gelar S2 dan S3.

Yang terakhir, wagub memperingatkan jangan pupuk budaya hedonisme di anak-anak kita, karena itu berbahaya.
“Seperti apa? Acara kelulusan yang dibikin mewah-mewah luar biasa. Karena biaya mahal kelulusan bikin dihotel, akan ada orangtua yang tidak setuju, ujung-ujungnya pak gubernur yang disalahkan dan dibully,” kata wagub.

Dirinya pun mencontohkan di beberapa negara luar, kelulusan dibuat di rumah ibadah. Lebih khusyuk.
“Coba terapkan disini, bikin di gereja, bikin di masjid, sesuai kepercayaan masing-masing, pasti orangtua setuju,” pungkasnya.

Sebagai penutup, wagub mengatakan ingat baik-baik apa yang sudah disampaikan demi pendidikan Sulut yang semakin baik kedepannya. (EffendyIskandar)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.