Latihan Integrasi TNI Babel – Morowali, Wakasal Tinjau Langsung Aksi Prajurit Samudera

Spread the love

Jalesveva Jayamahe

Jurnalline.com, Jakarta,— Dalam rangka mendukung penyelenggaraan Latihan Integrasi TNI Tahun 2025, TNI AL kembali menunjukkan kesiapan tempur, profesionalisme, serta kemampuan operasi laut terpadu melalui pengerahan unsur KRI dan prajurit terbaiknya yang berlangsung di Perairan Belinyu Bangka Belitung dan Perairan Morowali Sulawesi Tengah selama dua hari sejak tanggal 19 hingga 20 November 2025.

Latihan terintegrasi tersebut turut ditinjau langsung oleh Menteri Pertahanan RI Jenderal TNI (Purn.) Sjafrie Sjamsoeddin, Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto para Menteri Kabinet Merah Putih, serta Wakil Kepala Staf Angkatan Laut (Wakasal) Laksdya TNI Erwin S. Aldedharma, yang menyaksikan langsung aksi manuver yang ditunjukkan para Prajurit Jalasena Samudera.

Pada pelaksanaan latihan di Perairan Belinyu Bangka Belitung (19/11), dalam skenario operasi, KRI Surik-645 dan KRI Alamang-644 mendeteksi dua kontak sasaran, yakni KM Carly (kapal kayu) dan SPOB Tarsus Alfa 07, yang mencoba melarikan diri dari pemeriksaan. Unsur TNI AL segera meningkatkan kesiapsiagaan dengan melaksanakan peran tempur bahaya permukaan, kemudian melakukan intercept terhadap pergerakan kedua kapal.

Setelah diberikan tembakan peringatan, KRI Surik-645 dan KRI Alamang-644 melanjutkan tindakan dengan peran pemeriksaan dan pengeledahan, termasuk pengerahan skoci untuk mendekati sasaran. Dukungan udara juga hadir melalui manuver helikopter yang menurunkan pasukan guna mempercepat eksekusi Visit, Board, Search, and Seizure (VBSS) di atas kapal target. Hasil pelaksanaan VBSS menunjukkan indikasi kuat bahwa kapal-kapal tersebut membawa muatan pasir timah ilegal yang diduga akan diselundupkan keluar daerah.

Selanjutnya pada Latihan Integrasi TNI kedua di Morowali pada (20/11), TNI AL berfokus pada operasi maritim, khususnya penyekatan, pengejaran, pemeriksaan, dan penggeledahan kapal sasaran. Dalam skenarionya, KRI Bung Hatta-370 dan KRI Panah-626 berperan sebagai unsur sekat yang menempati sektor operasi untuk menghadapi simulasi pergerakan kapal MV Jefry-88 yang digambarkan melakukan manuver berbahaya dan berupaya menerobos blokade.

Kedua unsur TNI AL tersebut melaksanakan sejumlah prosedur penting, mulai dari commcheck, penempatan sektor, aksi komunikasi terhadap kapal target, hingga pelaksanaan Peran Tempur Bahaya Permukaan dan pengerahan Tim VBSS (Visit, Board, Search, and Seizure). Dalam simulasi, MV Jefry-88 akhirnya berhasil dihentikan, diamankan, dan dikuasai oleh Tim VBSS melalui tahapan clearing area hingga boarding.

Dengan digelarnya latihan ini, menegaskan komitmen TNI AL dalam menjaga kedaulatan laut Indonesia, meningkatkan interoperabilitas antar matra, serta memperkuat kemampuan prajurit dalam melaksanakan operasi laut yang bersifat cepat, tepat, dan terintegrasi dalam menghadapi dinamika ancaman maritim di wilayah strategis Indonesia selaras dengan prioritas Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Dr. Muhammad Ali.

Fram

Dinas Penerangan Angkatan Laut.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.