Pejabat OKI Ramai Ramai Outbond

Pejabat OKI Ramai Ramai Outbond
Spread the love

Jurnalline.com – KAYUAGUNG –  Para pejabat di jajaran Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ogan Komering Ilir (OKI), ramai-ramai melakukan kegiatan outbond yang diselenggarakan oleh Badan Kepegawaian dan Diklat (BKD) bertempat di Cibodas Provinsi Jawa Barat, selama 4 hari terhitung sejak Kamis-Minggu (26-29/11).

Kegiatan yang diikuti sekitar 70 orang pejabat mulai dari Kepala Dinas/Instansi/Badan, Kepala Bagian dan Camat tersebut, dinilai hanya menghambur-hamburkan dana anggaran, karena dilakukan pada akhir tahun anggaran. Padahal, banyak program, ataupun kegiatan lain yang lebih prioritas terabaikan.

Pantauan di beberapa dinas instansi di Kabupaten OKI, Kamis (26/11), sejumlah pejabat terlihat bersiap untuk berangkat mengikuti kegiatan tersebut, seperti Kepala Dinas Pendidikan, Drs H Zulkarnain MM dan Kadinkes, HM Lubis SKM MKes, dimana usai kegiatan donor darah di Aula Diknas OKI, kedua pejabat ini bergegas menuju mobil untuk mengejar waktu keberangkatan pesawat, yang dijadwalkan pukul 14.00.

“Mau kegiatan outbond, jadi mau berangkat ke Bandara, karena jadwal keberangkatan jam 2 sore,” ucap Zulkarnain sembari menaiki mobil dinas Pajero Sport hitam Nopol BG 1201 K, yang sering digunakan Lubis.

Informasi yang dihimpun wartawan, kegiatan outbond yang diselenggarakan pihak BKD OKI ini baru kali pertama digelar sejak kepemimpinan Bupati OKI H  Iskandar SE. Sebanyak 70 orang pejabat ikut meramaikan kegiatan refreshing ini, sementara estimasi anggaran yang dikeluarkan untuk transportasi bagi setiap orang sebesar Rp 5 juta, sehingga totalnya Rp 350 juta, belum lagi biaya-biaya lain seperti konsumsi, penginapan dan sewa lokasi outbond yang akan digunakan para peserta ini selama 4 hari.

Program kegiatan ini menuai kritikan dari berbagai pihak, karena dinilai hanya menghambur-hamburkan uang dan menghabiskan anggaran, sedangkan Kabupaten OKI sendiri memiliki fasilitas outbond di kawasan Danau Teluk Gelam, dimana fasilitas itu disiapkan Pemkab OKI pada saat kegiatan Jambore Nasional Pramuka tahun 2011 lalu, karena OKI sebagai tuan rumah.

Welly Tegalega, SH

Welly Tegalega, SH

Tokoh Pemuda Pemantau Pembangunan OKI, Welly Tegalega SH menyatakan, kegiatan outbond memang bertujuan untuk refreshing, namun kalau menggunakan dana anggaran Pemda, itu hanya menghambur-hamburkan uang.

“Kalau pejabat itu menggunakan biaya sendiri ya boleh-boleh saja, siapapun perlu refreshing untuk menyegarkan pikiran. Namun ini dengan anggaran Pemda, masih banyak kegiatan lain yang lebih prioritas,” ungkap Welly.

Anggota DPRD OKI, H Subhan Ismail SH saat dimintai komentarnya mengaku, tidak mengetahui adanya kegiatan outbond bagi para pejabat OKI. “Outbond dimana? Kita tidak tahu kalau pihak BKD OKI mengadakan kegiatan tersebut. Nanti akan kita koordinasikan dengan angggota dewan lain untuk memintai keterangan terkait tujuan kegiatan tersebut,” ujar Subhan.

Sepertinya, kegiatan itu hanya menghamburkan dana saja. Padahal Pemda OKI sangat membutuhkan dana untuk pembangunan desa yang masih teresolir, seperti Desa Talang Rimba Kecamatan Cengal.

Masih kata Subhan, kalau memang tidak ada nilai positifnya, ya akan kita perketat anggarannya saat pembahasan APBD tahun 2016 nanti. “Outbond tempat sendiri saja ada, kok mau jauh-jauh,” tuturnya.

Terkait kegiatan outbond tadi, Kepala BKD Drs Imam Sahuri saat dikonfirmasi melalui telepon  di nomor 0812773319xx tidak aktif.

Kabag Humas dan Protokol Dedy Kurniawan SSTP mengakui, adanya kegiatan outbond yang diselenggarakan oleh BKD yang sudah terencana sebelumnya. Kegiatan ini tak lain untuk meningkatkan keakraban dan menjadi motifasi antara sesama pegawai yang selama ini dianggap berpecah belah.

“Jelas kegiatan ini ada positifnya,” tutur Dedy yang meminta agar persoalan ini jangan diangkat.

Ketika ditanya mengenai penyalahgunaan atau pemborosan anggaran, sementara di OKI sendiri ada lokasi outbond yang siap pakai mengapa harus memilih lokasi lain. Dedy menyebutkan, untuk outbond yang ada di wilayah Teluk Gelam belum begitu lengkap dan tidak ada tempat penginapan yang nyaman, karena dikelolah oleh pihak lain.

(Novi/Red)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.