PAD Kab. OKI Anjlok Menuai Sorotan

PAD Kab. OKI Anjlok Menuai Sorotan
Spread the love

Jurnalline.com, KAYUAGUNG –  Anjloknya realisasi pendapatan asli daerah (PAD) tahun 2015 di Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) menuai sorotan dari lembaga swadaya masyarakat (LSM) dan anggota dewan. Sorotan ini diharapkan menjadi bahan evaluasi agar realisasi PAD tahun 2016 tercapai sesuai target.

Ketua LSM Transparansi Akuntabilitas Publik (Trap) Pipin SJ SSos berkomentar pada wartawan, anjloknya PAD OKI tentu sangat disayangkan dan disesalkan semua kalangan. “Kurangnya serapan anggaran merupakan salah satu penyebabnya,” kata Pipin via ponselnya, Senin (11/1).

Ia berasumsi, pada tahun 2016 ini Pemerintah Kabupaten (Pemkab) OKI harus mengantisipasi kemungkinan kembali terjadinya kurangnya serapan anggaran. Bila masih saja terjadi, bukan tidak mungkin tahun ini Kabupaten OKI terancam akan mengalami defisit anggaran yang mencapai ratusan milyar.

Katanya pula, ditetapkannya APBD OKI tahun anggaran 2016 mencapai Rp 2,2 trilyun terlalu tinggi kenaikannya jika dibandingkan tahun 2015 yang hanya Rp 1,6 milyar. Besarnya penetapan APBD OKI tersebut justru akan menjadi beban bagi Pemkab OKI dalam mewujudkannya.

“Darimana pemerintah akan merealisasikan Rp 2,2 trilyun tersebut. Justru yang akan terjadi kemungkinan adanya mark up anggaran. PAD dari sektor apapun yang akan didongkrak, sepertinya tidak akan mungkin mampu merealisasikan hal ini,” bebernya.

Sedangkan Juni Alpansuri SSi anggota DPRD OKI dari Fraksi Hanura juga menyayangkan anjloknya PAD OKI tahun 2015 lalu meskipun PAD OKI tahun 2014 mengalami over target. Ia pun berharap kepada seluruh instansi di jajaran Pemkab OKI agar aktif optimal dalam menggali sumber sumber pendapatan daerah.

“Tahun 2014 lalu PAD bisa over target karena banyaknya capaian dari sektor BPHTB, banyak perusahaan yang mengurusi proses izin perkebunan, HGU, dan lainnya. Sedangkan tahun 2015 ini, capaian sektor BPHTB sangat kecil. Ini salah satu penyebab anjloknya PAD, namun masih banyak penyebab lainnya,” ujar Alpansuri.

Alpansuri berharap, PAD OKI tahun 2016 bisa terealisasi sesuai yang ditargetkan karena Pemkab OKI sudah menyiapkan sejumlah strategi diantaranya intensifikasi dan ekstensifikasi, koordinasi dan rekonsiliasi serta meningkatkan kualitas SDM pemerintah.

Sebelumnya, Kepala Dinas Pendapatan Pengelola Keuangan dan Asset Daerah (DPPKAD) H Daud SIP MSi kepada wartawan mengakui, terjadinya penurunan realisasi PAD di tahun 2015 dibandingkan tahun 2014.  Penurunan itu yakni realisasi PAD Rp 137.746.806.597 (tahun 2014) dan tahun 2015 hanya terealisasi Rp 99.090.405.626 atau terjadi penurunan mencapai Rp 38 milyar.

Namun katanya, realisasi PAD OKI pernah mengalami over target di tahun 2014 yakni target yang ditetapkan sebesar Rp 83.571.552.557 dan terealisasi Rp 137.746.806.597,24 atau 164,82 persen.

(Novi/Red)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.