AHOK MULAI MERAYU PDI-PERJUANGAN

Spread the love

Jurnalline.com, Jakarta Menjelang penetapan cagub-cawagub yang akan diusung oleh Partai Politik pemenang pemilu 2014 silam, banyak muncul spekulasi opini tentang figure yang akan diusung partai berlambang kepala banteng ini, yang keluar dari beberapa Politisi elite Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P), diantaranya adalah Aria Bima politisi elite PDI-Perjuangan ini mengimbau Basuki Tjahaja Purnamaatau Ahok untuk maju pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta 2017 lewat jalur partai politik. Aria mengapresiasi kinerja Ahok selama memimpin Jakarta.

“Ahok, kembalilah ke kandangmu. Terserah mau balik ke Gerindra atau PDI-P, tetapi tetap balik partai, jangan independen,” kata Aria saat dihubungi, Selasa (7/6/2016).

Ahok sebelumnya merupakan kader Partai Golkar, kemudian melompat ke Gerindra. Pada Pilkada DKI Jakarta 2012, Ahok diusung menjadi calon wakil gubernur bersama Joko Widodo olehPDI-P dan Gerindra.

Kini, Ahok tidak menjadi anggota partai politik mana pun. Ia telah menegaskan akan maju melalui jalur independen pada Pilkada DKI 2017 dengan dukungan komunitas “Teman Ahok”, kelompok relawan yang mendukungnya.

“Walaupun (jalur independen) tidak dilarang hukum, setahu saya, calon independen akhirnya diperbolehkan, apabila tidak ada parpol yang mau mengusung. Akhirnya, opsinya diberi ruang calon independen, tetapi akibatnya parpol tidak mau mengusung,” kata anggota Komisi VI DPR RI tersebut.

Menanggapi pendapat dari Aria Bima itu, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengatakan, dia kemungkinan akan dipasangkan dengan wakilnya saat ini, Djarot Saiful Hidayat, jika pada akhirnya memilih jalur partai politik (parpol) untuk maju dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI 2017.
Partai politik yang memiliki kemungkinan untuk mendukungnya antara lain Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P). “Kalau diusung PDI-P, pasti sama Djarot dong,” ujar Ahok, sapaan akrab Basuki, di Balai Kota DKI, Selasa, 7 Juni 2016.

Namun, menurut Ahok, kemungkinan hal itu terjadi saat ini sangat kecil. Ahok tak ingin menyia-nyiakan hasil kerja keras relawannya, Teman Ahok.

Komunitas relawannya itu telah dua kali berupaya mengumpulkan dukungan berupa Kartu Tanda Penduduk (KTP) DKI. Upaya pertama berhasil mengumpulkan 784.977 KTP. Saat upaya pertama dibatalkan karena formulir yang disertakan tidak menyertakan nama calon wakil gubernur, Teman Ahok mengulang proses pengumpulan dukungan.

Upaya kedua itu hingga hari ini berhasil mengumpulkan 940.779 KTP, hanya kurang 59.221 KTP dari target 1 juta KTP. “Kasihan Teman Ahok (bila jalur parpol yang dipilih),” ujar Ahok.

Sedangkan menurut Wakil Ketua Badan Pemenangan Pemilu DPD PDI Perjuangan DKI Jakarta, Gembong Warsono, menilai kepercayaan diri Basuki Tjahaja Purnama untuk tetap maju dari jalur independen sebagai calon gubernur di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI 2017, sedang menurun.

Menjelang Pilkada, Ahok, sapaan akrab Basuki, melihat partai-partai besar seperti PDIP mulai menjalin hubungan untuk berkoalisi.

Gembong menilai, hal itu yang membuat Ahok menjadi tidak terlalu yakin lagi pada keputusan awalnya untuk menempuh jalur independen.

“Intensitas komunikasi politik yang cukup tinggi yang dibangun partai politik di DKI Jakarta sangat memengaruhi kepercayaan diri Ahok, sehingga dia galau menghadapi kekuatan Partai Politik di DKI Jakarta ini” ujar Gembong saat dihubungi melalui sambungan telepon pada Selasa, 7 Juni 2016.

Gembong semakin meyakini kepercayaan diri Ahok sedang menurun saat pekan lalu. Ahok, kata Gembok, seolah terus berusaha menggoda partai politik untuk kembali mengusungnya.

Saat itu Ahok berkelakar calon wakilnya bisa saja kembali Djarot Saiful Hidayat bila Heru Budi Hartono memang merasa ragu untuk menjadi pendampingnya.

Gembong mengatakan hal itu tak ubahnya godaan agar partai politik kembali mendekati Ahok dengan mengusung Ahok – Djarot, tentu menggunakan modal koalisi yang sudah terbangun.

“Kalau dia bilang bisa kembali lagi (berpasangan dengan Djarot), artinya kan dia menggoda partai politik. Kenapa dia menggoda? Rasanya bagi saya Ahok udah enggak pede (percaya diri) juga sekarang,” ujar Gembong, masyarakat pun bisa menilai, lanjut Gembong, siapa sebenarnya Ahok itu, Ahok menggunakan jalur independen dengan membentuk relawan, awalnya untuk menggertak parpol, atau sebagai alat barganning position agar parpol ngeri melihat kekuatan pendukungnya,”ya, untuk meningkatkan elektabilitas dia, tapi ketika paprol mulai membangun koalisi, ia sekarang galau…he…he..,”gurau Gembong yang juga anggota Fraksi PDI-Perjuangan DPRD DKI Jakarta kepada pers.

(IDG)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.