RSIA MUTIARA BUNDA BAKAL GELAR GENERAL CEK-UP KORBAN VAKSIN PALSU

Spread the love

Jurnalline.com, Tangerang – Dari 13 Rumah Sakit terduga pemberi vaksin palsu, terdapat nama RSIA MUTIARA BUNDA, yang terletak di kawasan Jl. H. Mencong, Ciledug Kota Tangerang.

Berkaitan dengan dugaan penggunaan vaksin palsu kepada pasien yg sebagian besar adalah anak anak Balita oleh pihak RSIA MUTIARA BUNDA, dan juga atas desakan ratusan keluarga korban, maka Managemen RSIA tersebut, menggelar konferensi pers, di pelataran belakang Rumah Sakit, Senin (18/7/2016) pukul 12:00WIB.

Dalam kesempatan itu, nampak juga hadir Kapolresta Tangerang, Dandim Kota Tangerang, Kadis Kesehatan Provinsi Banten, perwakilan Ikatan Dokter Indonesia, perwakilan Ikatan Dokter Anak Indonesia, perwakilan BPOM,serta puluhan orang petugas kepolisian maupun dari Kodim setempat,yg berjaga jaga di sekitar rumah sakit tersebut.

Dalam penjelasannya, dr budiman anggota IDAI (Ikatan Dokter Anak Indonesia ),mengatakan bahwa vaksin yg direkomendasi oleh pemerintah yakni vaksin yg diproduksi dan di distribusikan oleh Bio farma, di luar itu,dianggap ilegal,mengenai permasalahan vaksin palsu.

“Pada prinsipnya IDAI siap membantu para pasien korban vaksin palsu berjenis Tripasel diduga diberikan oleh pihak RSIA MUTIARA BUNDA, agar bisa di lakukan vaksinasi ulang,” tutur dr. Budiman.

Sementara itu, pada sesi tanggapan, sebut saja Santi (35), salah seorang Ibu yang mengaku anaknya berusia dibawah lima tahun telah menerima vaksin palsu diduga di berikan pihak RSIA MUTIARA BUNDA, mengatakan bahwa dia tidak setuju jika hanya dilakukan vaksinasi ulang,melainkan harus ada terlebih dahulu general cek-up bagi anak anak atau siapapun yang telah menerima vaksin tersebut oleh dokter yang disediakan pemerintah bukan dokter RSIA MUTIARA BUNDA.

“Pasien penerima vaksin,hrs di general cek-up seluruh tubuhnya, agar diketahui dampak dari pemberian vaksin itu, baru kemudian dilakukan vaksinasi ulang, saya tidak setuju vaksinasi ulang diselenggarakan oleh RS MUTIARA BUNDA, tapi harus diselenggarakan oleh pemerintah di Puskesmas, kami sudah tidak percaya dengan RSIA MUTIARA BUNDA,” tandas Santi.

Pernyataan santi ini mendapat respon dukungan dari ratusan keluarga korban yang memadati lokasi konferensi pers tersebut.

Mendapat desakan dari massa, untuk menggelar general cek-up bagi pasien korban penerima vaksin palsu, maka pihak RS langsung meresponnya,”Kita tidak tahu bahwa vaksin yang kami beli dari suplier itu palsu, kami  baru menggunakan vaksin itu yang dibeli dari SUPLIER PT AKA, pada bulan Juni 2016, sebelumnya jika stok dari Bio Farma habis, kami membeli vaksin dari Sunarto suplier vaksin perseorangan,” ungkap jubir RSIA MUTIARA BUNDA.

Saat ini, imbuhnya,  RS MUTIARA BUNDA diperintahkan oleh kemenkes RI, untuk menyampaikan data pasien penerima vaksin tripasel  dari mulai tahun 2014, yang diketahui baru Juni 2016 membeli vaksin dari suplier PT AKA, sebelumnya pihak rumkit mengaku membeli dari Sunarto suplier vaksin perseorangan, setelah didesak oleh pasien korban vaksin palsu, maka pihak RS MUTIARA BUNDA akhirnya bersedia untuk melakukan general check-up seluruh pasien korban vaksin palsu yang pernah melakukan vaksinasi di RS MUTIARA BUNDA.

“Di minggu pertama bulan Agustus 2016, kami bersedia melakukan general check-up seluruh pasien korban vaksin palsu,” tandas juru bicara RS MUTIARA BUNDA, saat menutup acara konferensi pers, Senin (18/7/2016) pukul 14.00WIB, usai acara itu, para keluarga pasien diduga korban vaksin palsu pulang dengan tertib.

(IDG/Red)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.