Demam Literasi Kini Mulai Menjalar ke Pedamaran Timur OKI

Spread the love

Jurnalline.com, Kayuagung (Sumsel) – Sebagai langkah menjawab hasil survey UNESCO yang menyebutkan dari seribu orang rakyat Indonesia hanya ada satu  orang yang mempunyai minat baca maka guru dari SDN 2 Tanjung Makmur Kecamatan Pedamaran Timur, yang bernama Pujo dan Jarwo mulai membiasakan membaca buku 15 menit sebelum memulai kegiatan belajar mengajar, langkah sederhana ini dilakukan agar kiranya dapat memberikan motivasi dari apa yang telah disampaikan oleh survey UNESCO terhadap orang Indonesia agar memiliki minat baca tinggi.

Semangat kedua guru ini imbas dari kunjungan mereka bersama 16 Peserta lainnya di 4 (empat) Sekolah Kecamatan Pedamaran Timur ke SMAN 3 unggulan Kayuagung sehari sebelumnya. Seharian penuh mereka melihat lebih dekat pengelolaan pojok baca ataupun mini perpustakaan di setiap kelas, berbincang dengan guru dan para pelajar yang sudah setahun ini menggalakkan gerakan literasi.

Kepala SMAN 3 Unggulan Kayuagung Drs Sugiyono, MM menuturkan SMAN 3 Unggulan Kayuagung telah lebih awal menjadi pionir program membaca 15 menit ini atau tepatnya 28 Oktober 2015 Ibu Lindasari SE selaku Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten OKI dan Pembina Rumah Pintar Bende Seguguk, melaunching program di Sekolah ini.

“Untuk tahun 2016 ini kami naik level setelah fondasi minat dan pembiasaan membaca kini saatnya mengarah ke pengembangan menulis referensi melalui program bertajuk KATULISTIWA (Karya Tulis dan Literasi Siswa),” kata sugiono.

img-20160930-wa0002Project Leader program Pengembangan Minat Literasi Berbasis Lingkungan-CSR PT Sampoerna Agro Nurhamdani mengungkapkan bahwa kegiatan School visit dan FGD ini pendahuluan atau preliminary sebelum digulirkan per Oktober 2016 nanti.

“Survey kami terhadap 82 responden di Pedamaran Timur, 52% diantaranya hanya membaca 1-2 buku dalam satu tahun terakhir ini, kami yakin & percaya bahwa membangun OKI dari Desa, juga bisa dimulai dari pengayaan Sumberdaya Manusia melalui peningkatan kegemaran membaca dan kemampuan mengadakan buku secara swakelola misalnya melalui skema tabungan buku, arisan buku, inisiatif Bank Sampah, katalog dan sirkulasi buku yang rencananya akan terhubung ke Rumah Pintar Bende Seguguk, sehingga warga Sekolah diharapkan mampu menjaga kesinambungan antara supply-deman buku,” imbuhnya.

Terpisah Kepala Sekolah SMPN 1 Pedamaran Timur Falhan Havivi menjelaskan bahwa di Sekolahnya sudah dimulai membaca 15 menit ini, kendati masih terkendala koleksi buku popular yang terbatas di Perpustakaan (seperti yang disuarakan 60% responden dalam survey tim CSR) termasuk masih rendahnya daya beli para guru.

“Kami sepakat dan tergerak dengan insiatif yang difasilitasi CSR Perusahaan ini mengawali di Pedamaran Timur sebagai pilot projectnya, kami juga penasaran plus antusias terkait rencana di dalamnya akan ada pelatihan yang menggandeng lembaga seperti REM 15 dan KUARK Internasional nanti seperti apa,” bebernya.

Seorang pelajar SMAN 1 Pedamaran Timur Nurul mengakui suka membaca, namun selama ini kesulitan untuk mendapatkannya selain jauh harus ke Palembang dan harga yang mahal, dari program Literasi bersama Sampoerna Agro ini saya bersama teman teman ingin terlibat aktif,” ujarnya.

Guru Pembina literasi di SMAN 3 Unggulan Kayu Agung Heriyadi, S.Pd mengungkapkan program ini bagi sebagian pihak mungkin terlihat sepele, namun di dalamnya ada misi misi peradaban, kita semua akan menjadi pelaku sejarah!!!. Membayangkan pembangunan OKI di masa Depan, sejatinya ditentukan dari upaya kita membekali generasi saat ini dengan membaca (literasi) yang selanjutnya (berdampak untuk) mendiskusikan, menuliskan gagasannya dan mengambil tindakan nyata untuk peduli dalam perubahan ke arah lebih baik, semoga,” pungkasnya.

(Salim/Novi)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.