Aktivis Lintas Generasi Gelar Malam Keprihatinan

Spread the love

Jurnalline.com, Jakarta – Sekretaris Bersama Aktivis untuk Indonesia (Sekber Aktivis UI) menggelar acara “Malam Keprihatinan Anak Negeri” di Tugu Proklamasi, Jakarta Pusat. Kegiatan tersebut bentuk keprihatinan terhadap apa yang terjadi di Tanah Air belakangan ini.

Ketua Presidium Sekber Aktivis UI, Ari Wibowo mengatakan, ada beberapa hal yang menjadi sorotan dalam kegiatan tersebut. Diantaranya , soal penegakan supremasi hukum yang kian hari mengalami kemunduran.
“Kemudian kita melihat aksi kemarin, khawatir demokrasi kita semakin mundur, jika melihat sikap represif aparat kepolisian. Yang terakhir, kita menyerukan agar tidak terjadi keadilan, terutama dalam proses penegakan hukum,” katanya di lokasi, Jumat (11/11/2016).
Pada kegiatan ini juga  dihadiri oleh berbagai lintas angkatan aktivis, lintas ideologi dan lintas organisasi. Hadir Bang Ima Soerio Koesoemo (Ketua ILUNI UI) Angkatan 75, Salim Hutajulu (aktivis Malari) Angkatan 60, Sri Bintang Pamungkas Angkatan 65, Ari Wibowo Angkatan 98 (Ketua Sekber Aktivis), Mulyadi Tamsir (Ketua PB HMI), Said Iqbal (Ketua KSPI), Fahri Hamzah (Aktivis 98), Indra J Piliang (exponen 98) dan Hidayat Matnur (Sekjen ILUNI).

Koordinator Jaringan SEKBER Aktivis UI yang menjadi MC, Subhan Rafei menjelaskan bahwa, agenda utama malam keprihatinan adalah Tegakkan Supremasi Hukum, “Selamatkan Demokrasi dan Lawan Tirani. Agenda lainnya adalah malam keprihatinan ini  mendukung ulama dan elemen bangsa lainnya untuk melakukan aksi pada 25 Nov mendatang.” tegas Subhan.

Sekjen ILUNI UI, Hidayat Matnur membenarkan dukungan penuh kepada SEKBER Aktivis dalam menjalankan malam keprihatinan aktivis. ILUNI UI menjadikan malam keprihatinan aktivis ini sebagai bagian dari renungan hari Pahlawan. Tugu Proklamasi sangat cocok, ada historisnya. kami akan mengadu kepada pendiri Bangsa terhadap kondisi yang terjadi akhir-akhir ini terutama lambannya proses hukum terhadap Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan hukum yang hanya tajam ke bawah dan tumpul ke atas. Kita akan mengadu kepada pendiri bangsa bahwa “Pemerintah Jokowi telah Abai Dalam Kasus Ahok dan Penistaan Agama”.

Lebih jauh, Ketua Sekber Aktivis Ari Wibowo menegaskan Indonesia harus diselamatkan demokrasinya, pasca 4 Nov aktivis ditangkap, ini yang harus kita bela. Malam keprihatian ini adalah bentuk solidaritas paska 4 November terutama dalam hal penangkapan para demonstran oleh pihak Kepolisian.
Selain itu,SEKBER Aktivis UI Sepakat untuk menyerukan kepada segenap elemen bangsa, untuk bersatu dan merapatkan barisan, demi keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesi  untuk bersama-sama:
1. Mengawal dan memastikan penegakan supremasi hukum yang adil dan transparan tanpa pandang bulu. Termasuk dalam penangan kasus hukum yang menimpa Basuki Tjahya Purnama, yang dinilai lamban.
2. Menyelamatkan demokrasi dari otoriterianisme ketidakadilan yang merusak kehidupan berbangsa dan bernegara.
3. Melawan semua bentuk tirani kediktatoran, kekerasan dan pembungkaman kebebasan menyatakan pendapat yang dijamin oleh undang-undang.
 
(IDG)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.