Lelang Tahun Ini Over Target

Spread the love

*Meningkat Signifikan

Kayuagung (Sumsel) – Walau hanya ada 31 Objek lelang terjual,perolehan hasil lelang lebak lebung yang didapat dalam wilayah kecamatan kayuagung kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) provinsi sumatera selatan tahun 2016 ini mengalami peningkatan hingga seratus persen jika dibandingkan dengan tahun 2015 lalu.

Dalam proses pelelangan tahap I ini total keseluruhan objek lelang yang ada diwilayah kecamatan kayuagung berjumlah 43 objek,namun baru 31 objek telah terjual,sementara sisanya 12 objek lagi tidak diminati para pengemin dan akan dilelangkan kembali pada pelelangan tahap II nanti.

Meski begitu,perolehan hasil lelang dari 31 objek tersebut mencapai Rp.609.630.000 dengan rincian hasil lelang objek sebesar Rp. 580.600.000 ditambah  biaya benih bibit yang dibebankan kepada masing-masing pengemin sebesar 5 persen dengan total keseluruhan sebesar Rp.29.030.000,.

Dari nominal hasil objek lelang yang terjual,diketahui ada beberapa objek lelang sebagai penyumbang terbesar dan terjadi kenaikan harga sangat signifikan jika dibandingkan harga tahun sebelumnya maupun harga standar yang ditetapkan yaitu Lebak besar teloko dan lebak seberang desa teloko.

Camat kota kayuagung,Dedy Kurniawan,S.STP mengatakan,Meski pada tahap I ini hanya 31 objek yang diminati oleh para pengemin,alhamdulillah berkat kerjasama semua pihak perolehan hasil lelang kali ini alami peningkatan yang signifikan bahkan bisa dikatakan Over Target jika dibandingkan tahun 2015″,ungkap dedi ketika dibincangi oleh jurnalline.com diruang kerjanya, Kamis (24/11).

Menurut dia,terjadinya over target ini dikarenakan hampir keseluruhan objek lelang sebelumnya melalui kesepakatan bersama telah dinaikkan harga dari harga tahun 2015 lalu,namun kenaikan tersebut tentunya di pilah-pilah objek mana saja yang dinilai potensial dengan hasil tangkapan ikan memuaskan,” imbuhnya.

Misalnya,lebak besar teloko,ditahun 2015 harga objek ini hanya berkisar Rp.40 juta dan sekarang kita naikkan harga standarnya menjadi Rp.80 Juta ternyata alhamdulillah terjual sebesar Rp.126 juta yang dimenangkan oleh Agus setelah melalui proses lelang dengan jumlah peserta 13 orang,kemudian untuk objek lebak seberang desa teloko juga kita naikkan dari tahun sebelumnya dan ternyata dari harga standar yang ditetapkan sebesar Rp.35 Juta berhasil terjual sebesar Rp.107 juta yang dimenangkan oleh Hanapia dengan jumlah peserta lelang sebanyak 6 orang.

“Hal ini dilakukan mengingat lelang lebak lebung adalah salah satu sumber PAD bagi kabupaten OKI dan harapan kita bisa dikelola lebih profesional oleh para pengemin,” tukasnya.

Ditambahkannya,setelah diamati pada pelaksanaan lelang baik di tahun-tahun sebelumnya maupun sekarang,para pengemin membawa langsung dana tunai sebagai syarat mengikuti acara pelelangan dan ini menjadi kekhawatiran akan terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan sehingga dapat membahayakan keselamatan para pengemin.

Oleh karena itu,kata dia,dirinya mempunyai gagasan bagaimana kalau kedepan diubah sistemnya,artinya kedepan para pengemin tidak perlu lagi diwajibkan membawa dana tunai melainkan kita wajibkan cukup membawa rekening bank mereka masing-masing,dengan catatan sebelum mengikuti lelang mereka harus terlebih dahulu menabungkan dana yang mereka punya melalui bank sumsel babel selaku mitra pemerintah daerah.

“Nanti, sebelumnya pelaksanaan lelang kita akan berkoordinasi dengan pihak bank untuk mengecek kebenaran rekening tabungan yang dimiliki para pengemin,” jelasnya.

Lanjutnya,Jika semua itu telah berjalan otomatis kita tidak perlu lagi menghitung dana tunai yang diserahkan para pengemin atas mendapatkan objek lelang serta kita juga setelah proses lelang selesai dilaksanakan tidak perlu lagi menghitung dana perolehan hasil lelang,” kata dedi.

(Novi)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.