Pembelaan & Pembelaan Simbol Kedaulatan Negara

Spread the love

Jurnalline.com, JAKARTA – menyoroti isu mendasar yang sedang dihadapi bangsa Indonesia yaitu KRISIS KONSTITUSI dan ANCAMAN yang terus menggerus KEDAULATAN NKRI.

Teranyar, adalah adanya penghinaan pancasila oleh oknum militer Australia Defense Force (ADF) yang dalam pelatihannya mengubah kata “PANCASILA” menjadi “PANCAGiLA”. Melihat penghinaan yang sangat tidak patut dilakukan oleh negara tetangga itu, Panglima TNl Jenderal Gatot Nurmantyo sudah membuat keputusan tegas dengan memutus kerjasama sementara antara militer Indonesia dan militer Australia.

Mirisnya lagi menurut kami, ada anggota dewan bernama Charles Honoris mengatakan sikap tegas panglima ini sebagai sebuah langkah pencitraan. Hal ini tidak masuk akal dan logika sehat kita sebagai bangsa yang memiliki kedaulatan penuh.

PANCASILA, UUD 1945 ‘ASLI’ & SIMBOL KEDAULATAN NEGARA Pancasila sebagai ideologi negara dan bangsa Indonesia merupakan simbol kedaulatan yang kokoh dan harus dipertahankan dengan segala cara.

Namun, ternyata masih banyak menurut kami masyarakat yang kurang peka bahwa penting pembelaan dan penjagaan terhadap simbol-simbol kedaulatan negara itu dilakukan dengan cara yang maksimal sesuai koridor tertentu.

Kemudian, UUD 1945 yang telah mengalami amandemen sebanyak 4(empat) kali menurut kami perlu dikaji ulang kembali apakah lebih baik jika UUD 1945 dikembalikan lagi ke asalnya sebelum diubah pasca reformasi . Hal ini mengingat tingginya kisruh politik dalam negeri, nilai-nilai moral bangsa yang semakin terdegradasi, pembangunan dan kesejahteraan rakyat yang tak kunjung merata sejahtera, serta lemahnya pengetahuan generasi kini tentang pondasi-pondasi dasar dalam berbangsa dan bernegara.

Amandemen UUD 1945 perlu dikaji secara mendalam karena kami menduga pengubahan tersebut sangat sarat akan nilai-nilai neoliberalisme yang terus merusak setiap persendian bangsa.

INDONESIA STRATEGIS, TERUS DIPANCING fokus menyoroti isu mendasar yang sedang dihadapi bangsa Indonesia yaitu KRISIS KONSTITUSI dan ANCAMAN yang terus menggerus KEDAULATAN NKRI.

Teranyar, adalah adanya penghinaan pancasila oleh oknum militer Australia Defense Force (ADF) yang dalam pelatihannya mengubah kata “PANCASILA” menjadi “PANCAGILA”. Melihat penghinaan yang sanga tidak patut dilakukan oleh negara tetangga itu, Panglima TNl Jenderal Gatot Nurmantyo sudah membuat keputusan tegas dengan memutus kerjasama sementara antara militer Indonesia dan militer Australia. Mirisnya lagi menurut kami, ada anggota dewan bernama Charles Honoris mengatakan sikap tegas panglima ini sebagai sebuah langkah pencitraan. Hal ini tidak masuk akal dan logika sehat kita sebagai bangsa yang memiliki kedaulatan penuh.

PANCASILA, UUD 1945 ‘ASLI’ & SIMBOL KEDAULATAN NEGARA Pancasila sebagai ideologi negara dan bangsa Indonesia merupakan simbol kedaulatan yang kokoh dan harus dipertahankan dengan segala cara. Namun, ternyata masih banyak menurut kami masyarakat yang kurang peka bahwa penting pembelaan dan penjagaan terhadap simbol-simbol kedaulatan negara itu dilakukan dengan cara yang maksimal sesuai koridor tertentu.

Kemudian, UUD 1945 yang telah mengalami amandemen sebanyak 4 kali menurut kami perlu dikaji ulang kembali apakah lebih baik jika UUD 1945 dikembalikan lagi ke asalnya sebelum diubah pasca reformasi . Hal ini mengingat tingginya kisruh politik dalam negeri, nilai-nilai moral bangsa yang semakin terdegradasi, pembangunan dan kesejahteraan rakyat yang tak kunjung merata sejahtera, serta lemahnya pengetahuan generasi kini tentang pondasi-pondasi dasar dalam berbangsa dan bernegara. Amandemen UUD 1945 perlu dikaji secara mendalam karena kami menduga pengubahan tersebut sangat sarat akan nilai-nilai neoliberalisme yang terus merusak setiap persendian bangsa.


INDONESIA STRATEGIS

Selanjutnya era saat ini, terus terjadi perang asimetris dengan tujuan yang tentu saja menguntungkan bangsa asing (kolonialisme). Indonesia merupakan negara yang sangat strategis baik ditinjau dari sisi manapun, terlebih lagi potensi negara yang sangat besar namun tidak terkelola dengan baik oleh anak bangsa. Kaum kapitalis asing pun berbondong-bondong menyerbu Indonesia dengan dalih investaSi padahal adalah invasi ekonomi. Perang asimetris yang terjadi pada akhirnya juga akan melumpuhkan kedaulatan bangsa.

Kami Gema MKGR tidak akan tinggal diam. Kami akan mengawal terus pembahasan tentang dasar negara (UUD 1945). Kami akan berdiri paling depan ketika Pancasila dan Simbol kedaulatan negara lain dihina. Kami akan terus berperan aktif membetuk kesadaran bersama untuk bersikap kriris terhadap kondisi bangsa dan berbagai ancaman kedaulatan NKRING PERANG ASIMETRIS Selanjutnya era saat ini, terus terjadi perang asimetris dengan tujuan yang tentu saja menguntungkan bangsa asing (kolonialisme). Indonesia merupakan negara yang sangat strategis baik ditinjau dari sisi manapun, terlebih lagi potensi negara yang sangat besar namun tidak terkelola dengan baik oleh anak bangsa. Kaum kapitalis asing pun berbondong-bondong menyerbu Indonesia dengan dalih investaSi padahal adalah invasi ekonomi. Perang asimetris yang terjadi pada akhirnya juga akan melumpuhkan kedaulatan bangsa.

“Kami Gema MKGR tidak akan tinggal diam. Kami akan mengawal terus pembahasan tentang dasar negara (UUD 1945). Kami akan berdiri paling depan ketika Pancasila dan Simbol kedaulatan negara lain dihina. Kami akan terus berperan aktif membentuk kesadaran bersama untuk bersikap kritis terhadap kondisi bangsa dan berbagai ancaman kedaulatan NKRI,”ungkap narasumber.

(dms)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.