BUDIDAYA LELE, LASKAR BETAWI SIAPKAN LAHAN 3 HEKTARE UNTUK PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

Spread the love

Jurnalline.com, TANGSEL – Untuk dapat memaknai tentang bagaimana cara mengimbangi laju pembangunan sudah pasti cara lain yang harus di lakukan adalah menjaga lingkungan agar tetap Asri.

Dari terpeliharanya peruntukan fasilitas sosial dan juga fasilitas umum serta menekankan agar pertumbuhan mahluk di sekitar pembangunan juga mendapatkan manfaat dari pembangunan itu sendiri.

Siapkan lahan 3 hektare untuk pembudidaya ikan lele, Laskar Betawi optimis dapat mengantisipasi harga yang melambung tinggi, seperti yang di utarakan oleh Musa Sanjaya, bendahara umum laskar betawi DPD Tangsel.

“Kami sudah siapkan lahan kurang lebih 3 hektare untuk pengembangan pemberdayaan masyarakat di bidang perikanan khususnya ikan lele. Lahan tersebut terbagi dari 3 lokasi, diantaranya yang berada di Kelurahan Pondok benda 1,5 hektar, di Kelurahan Pisangan Ciputat Timur seluas 500 meter, lalu 3000 meter lahan Pemerintah Kota (Pemkot) Tangsel dan juga lahan ada 1 lagi Lahan Pemkot Tangsel yang terletak di jalan Rawalele, Jombang Ciputat seluas 1 hektare lebih. Papar Musa di kediamannya jalan Mandor, Cimanggis Ciputat Tangsel (8/4)

Selain itu Musa juga menambahkan bahwa dirinya baru saja 3 bulan berkecimpung di bisnis ikan lele ini dan langsung tertarik untuk mengembangkannya di Kota Tangerang Selatan.

“Iya, saya baru 3 bulan mendalami bisnis ini karena keprihatinan dan semangat kami untuk menciptakan pemberdayaan kepada Masyarakat, untuk tahap awal saya baru memiliki 120 kolam untuk percobaan, tapi ternyata hasilnya sangat lumayan.” Kata Musa

Lebih lanjut dari hasil tersebut akan di kembangkan untuk masyarakat luas dengan menggandeng pakar dari Universitas Gajah Mada (UGM) Yogyakarta.

“Beberapa waktu lalu, kolam saya di kunjungi oleh Mahasiswa yang dari UGM, mereka memberikan dorongan dengan memberikan bakteri mikroba untuk menjaga kestabilan PH air dan ternyata hasilnyapun bertambah bagus, metode pergantian air dengan secara bertahap, menambahkan volume air secara sedikit sedikit, agar air tidak menimbulkan bau yang menyengat.” Tambah Musa

Selain itu Musa juga membuka investasi kepada siapapun untuk mewujudkan cita citanya dengan menggelar agenda gerakan 3000 kolam untuk pengembangan ikan lele.

“Jika ada yang berminat silahkan saja, tetapi kami Laskar Betawi sepakat untuk lebih focus terhadap pemberdayaan masyarakat. Karena bisnis ini tergolong murah dari Rancangan Anggaran Biaya (RAB) perkolam lingkar 2 meter  bahannya memakan Rp. 1.250.000 lalu untuk harga bibitnya ukuran 5-7 di hargai Rp.300 rupiah, sedangkan kolam ukuran diameter 2 meter ini hanya menampung 1300 bibit. Dengan menggunakan volume air di kedalaman 90 cm, dan masa panen kurang lebih 2,5 bulan.

Musa juga menambahkan akan tetap menjaga dan juga sudah mempersiapkan hulu ke hilir masalah distribusinya.

“Jika pasokan lele sangat di butuhkan oleh pengusaha abon lele khas Tangsel, lalu kenapa tidak di kembangkan, jika perlu para petani lele, biar kami yang beli hasil panennya.” Pungkas Musa

Sementara itu di tempat yang sama Murtini sari (51) yang juga tetangga dari Musa lingkungan sekitar nampak bersemangat membeli ikan lele dari kolam Musa

“Iya mas, selain tempat tinggal saya dekat, harga lele disini cukup murah loh, dipasar harga perkilonya mencapai kisaran 23-25 rb/kg, disini saya beli 3 kg, dengan harga perkilonya 18 ribu rupiah. Terlebih saya tahu persis bagaimana perawatan ikan lele disini, pakannya pelet murni.” Tutup Murtini.

( Tb )

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.