Dicap Wartawan Garong, Wartawan Ogan Ilir Berang

Spread the love

Jurnalline.com, OGANILIR (SUMSEL) – Wartawan yang bertugas di wilayah Kabupaten Ogan Ilir Sumatera Selatan kecam dan berang serta akan usut tuntas pemberitaan salah satu media online.

Pasalnya dalam pemberitaan tersebut dijelaskan tentang adanya wartawan “Bodrek” di Kabupaten Ogan Ilir yang bertindak seperti garong. Reputasi para wartawan akan tercoreng karena sang wartawan “Bodrek” sering meminta uang kepada narasumber.
Bahkan dalam berita tersebut para Narasumber seperti Anggota Komisi II DPRD Ogan Ilir, Yusran Rifa’i, dan juga Kepala Dinas Kependudukan Dan Catatan Sipil, Lutfi, secara terang-terangan mengatakan jika para wartawan yang bertugas di Ogan Ilir hanya mementingkan materi alias meminta uang ketimbang profesinya sebgai pemburu berita.
Menanggapi hal itu, Ketua PWI OI Gusti M Ali, mengecam keras pemberitaan yang menyudutkan profesional wartawan di Ogan Ilir tersebut. Menurutnya jika memang hal tersebut benar, harusnya dalam pemberitaan dibuat inisial atau salah satu oknum. Sehingga hal itu tidak mendeskreditkan profesi jurnalistik yang diemban para awak media lainnya.
“Saya dan teman-teman media keberatan dengan pemberitaan ini, saya juga sudah mengkoordinasikan hal ini dengan ketua PWI Sumsel, dan disarankan untuk membawa hal ini kerana hukum. Kami akan melaporkan hal ini kepihak yang berwenang. Ini salah satu wartawan yang mengaku wartawan tapi tidak paham kode etik, patut dicurigai jangan-jangan dirinyalah wartawan bodrek,” tegas Gusti Ali.
Selain itu, jelas Gusti, dirinya juga tidak terima atas pernyataan serta statemen dari narasumber yang mengatakan jika mayoritas wartawan di Ogan Ilir hanya mementingkan materi ketimbang profesi sebagi pemburu berita. Karena menurutnya Wartawan Ogan Ilir tidak seperti yang dituduhkan.
“Selaku pejabat dan pengayom masyarakat seperti Pak Dewan Yusran dan Pak Lutfi Kadin Capil tidak seharusnya mengeluarkan statemen yang demikian. Karena kami para wartawan merasa dirugikan. Ini sudah pelecehan terhadap wartawan,” ungkap Gusti menyesalkan.
Sementara itu, wakil ketua Forum Wartawan dan LSM (Forwasi) Kabupaten Ogan Ilir, Heri Jauhari mengecam keras apa yang di lontarkan oleh pihak pemerintah Ogan Ilir terutama Kadis Dukcapil, Lutfi dan anggota dewan yang telah mendiskreditkan profesi jurnalist. Dan berharap rekan-rekan dari FORWASI mendukung ketua PWI untuk melaporkan permasalahan tersebut ke Polres.
Hal senada juga diungkap Ketua Bidang Antar Lembaga PWI OI, Fredi Kurniawan, yang mempertanyakan statement salah satu anggota DPRD OI, Yusran Rifai yang menyebutkan sebagian besar wartawan di Ogan Ilir lebih mengutamakan materi ketimbang profesionalisme dalam bekerja.
“Saya menyesalkan statemen dewan terhormat ini, dia bilang saat rapat komisi banyak wartawan yang meminta uang dengan isyarat ataupun terang-terangan ketika rapat selesai. Dewan kok omongannya kayak sampah. Saya tidak senang dengan omongan preman pasar ini, saya akan lapokan hal ini ke badan etik DPRD OI,” tandas fredi.
(Adi/fitry)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.