OKNUM POL PP ANCAM 4 ORANG WARTAWAN SAAT KONFIRMASI

Spread the love

Jurnalline.com, Kabupaten Tangerang – Wartawan selalu sering mendapatkan perlakuan-perlakuan kurang baik saat melakukan tufoksinya, dari mulai intimidasi, ancaman bahkan kontak fisik sering diterima wartawan saat melaksanakan tugasnya dilapangan. Kali ini Empat orang wartawan online terintimidasi oleh seorang oknum trantib (Pol PP) Kecamatan Teluknaga saat konfirmasi mengenai pembukaan segel di 6 tempat pembakaran almunium, Jalan Gili Miring, Kecamatan Teluknaga, Kabupaten Tangerang, Senin (23/10/2017) sore.

Insiden tersebut terjadi saat 4 orang melakukan konfirmasi yakni wartawan online yakni Amir dari iglobal, Surta dari iglobal, Rudy sekjen Pokja pantura dan M.Igor dari Nasional Xpos, saat menemui seorang onkum trantib (Pol PP) Kecamatan Teluknaga berinisial J alias B di kantornya untuk konfirmasi terkait pembukaan segel tempat pembakaran almunium gili miring, yang diduga pencopotan segel yang sudah terpasang diduga dicopot secera sepihak.jelas Igor saat di konfirmasi tim jurnalline jum’at siang (03/11/17)

“Belum sempat ada pembicaraan, oknum trantib tersebut langsung marah – marah dengan ucapan yang kasar kepada 4 orang wartawan online tersebut. “Ngapain pada kesini, apa perlu gue tendangin biar pada pergi, gue tidak takut sama wartawan, gue sudah bosan keluar masuk penjara,”ucap J alias B sambil ngebrak-ngebrak meja kepada 4 orang wartawan online” terang igor.
“Lanjut J alias B mengatakan, barang siapa yang berani memberitakan prihal saya menerima uang dari pihak tempat pembakaran almunium gili miring, sampai kapan pun akan saya cari, saya tidak takut dipecat, saya ini sudah biasa keluar masuk penjara.”tambah igor kepada jurnalline.com.

Adapun terkait pemberitaan di beberapa media online mengenai oknum trantib dan oknun LSM menerima uang dari pihak tempat pembakaran almunium sebesar rp 7.800.000 di 6 tempat, itu bersumber dari keterangan keamanan dan beberapa orang karyawan di masing – masing tempat pembakaran almunium.
Menurut informasi yang didatap 4orang watrawan di lokasi, berdasarkan keterangan beberapa orang karyawan, bahwa oknum trantib tersebut setiap menagih uang bulanan selalu menjual – jual nama wartawan.

Amir (Korban) wartawan online iglobal mengatakan, ini harus ditindak lanjuti lebih serius lagi, sikap serta tindakanya yang arogan sungguh tidak pantas bagi seorang yang memakai baju seragam trantib (pol pp), seharusnya menjadi penegak peraturan sesuai dengan titel yang ia emban bukan menjadi preman atau tukang pukul.
“Trantib itu tugasnya Penegak Peraturan (PP) bukan mengintimidasi wartawan dengan sikap nya itu, sudah di atur dalam undang – undang pers nomer 40 tahun 1999 tentang kebebasan mencari informasi, serta pasal 28 undang – undang 1945 tentang pers yang harus dilindungan selama tidak melanggar kode etik jurnalistik,”jelas Amir.

Disisi lain M.Igor (Korban) wartawan online Nasional Xpos menuturkan, kami sudah berusaha koordinasi untuk mencari perdamaian ke Camat Teluknaga melalui ajudannya, satu minggu lebih menunggu tidak ada jawaban yang pasti, i’tikat baik ini tidak dihargai sama sekali, seolah-olah jurnalis itu tidak ada harganya di mata mereka. “Setelah satu minggu lebih kami menunggu kabar dari pihak Kecamatan Teluknaga untuk berdiskusi damai, yang kami dapat hanya kata-kata tunggu kabar, akhirnya kami pun memutuskan untuk berkoordinasi dengan ketua PWI Kabupaten Tangerang dan ketua Forum Wartawan Tangerang (Forwat) serta ke pihak Kepolisian”,ujar igor.

Surta (Korban) wartawan online iglobal menambahkan, ini adalah sebuah bentuk intimidasi dari oknum trantib Kecamatan Teluknaga terhadap jurnalis, kami harus ambil sikap tegas mendalami kasus ini, kami akan bawa ke ranah hukum agar ia bisa mempertanggung jawabkan perbuatanny, serta tidak akan mengulanginya lagi, dan tidak ada lagi oknum-oknum lain yang mengitimidasi jurnalis saat menjalankan tugasnya.,”pungkasnya.

(Aris/abidin/red)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.