Lima Pelaku Pembunuhan Berhasil di Bekuk Team Vipers Polres Tangsel

Spread the love

Jurnalline.com, Tangerang Selatan – Team Vipers Sat Reskrim Polres Tangerang Selatan membekuk 5 pelaku pembunuhan yang terjadi Gg. Damai RT.02/06 Kp. Rawalele, Jombang, Kecamatan Ciputat, Kota Tangerang Selatan. pada hari Sabtu tanggal 25/11/2017 lalu.

Pelaku di ringkus Team Vipers Polres Tangsel di tempat yang berbeda, (AY) di Pekon Air Naningan, Kabupaten Tanggamus, Lampung, (HD) di Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, (HR) di desa Bayah, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, UAP (55) di Tasikmalaya, (AP) di Jombang, Ciputat Kota Tangerang Selatan, dan (TN) yang sampai saat ini masih di buru (DPO).

Kapolres Tangerang Selatan AKBP Fadli Widiyanto S.Ik., S.H., M.H. mengatakan, menindaklanjuti kejadian pada hari sabtu lalu, telah terjadi penganiayaan secara bersama sama dan berencana dan mengakibatkan korban meninggal dunia.

“Setelah beberapa hari melakukan penyelidikan dan penyidikan Team Vipers Polres Tangerang Selatan bergabung  Polsek Ciputat telah dapat mengidentifikasi para pelaku. Adapun keterangan para pelaku, hasil olah TKP dan keterangan para saksi, timbulah 6 orang pelaku hari ini, dan malam ini gabungan dari Team Vipers Polres Tangsel dan Polsek Ciputat berhasil menangkap 5 pelaku dan 1 orang masih DPO,” terangnya (30/12/2017) di lantai 1 Makopolres Tangsel

Selanjutnya AKBP Fadli Widiyanto mengatakan, pelaku akan di kenakan ancaman pidana Pasal 340 KUHP 338 subsider 170 pasal 351 tentang Penganiayaan yang menyebabkan korban meninggal dunia dengan ancaman hukuman Mati atau penjara seumur hidup.

“Peran pelaku masing-masing ada yang menusuk, menyayat, memegangi korban hingga meninggal dunia. Adapun permasalahan awal, kemarin terungkap bahwa terkait dengan uang dari truk yang lewat di wilayahnya,” imbuhnya

Selain itu, AKBP Fadli Widiyanto juga mengatakan, Karena ada pembangunan tol Serpong-Kunciran, kemudian setiap truk, dimintai mereka lima ribu.

“Jadi satu hari itu sekitar 20 truck (100 ribu) sehingga satu bulan itu kurang lebih terkumpul 3 juta, kemudian dibagi-bagi oleh 6 orang. Permasalahan mulai muncul saat pembagian tidak rata, sehingga korban komplain, yang lain bermasalah juga dan korban dianiaya secara beramai-ramai dan meninggal dunia.”paparnya

(Tb)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.