Prajurit Kostrad Terima Pengarahan Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo

Spread the love

Jurnalline.com, Penkostrad – Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo mengunjungi Markas Divisi Infanteri I Kostrad, Cilodong, Depok, Jawa Barat, Kamis (7/12) Kedatangan Jenderal TNI Gatot Nurmantyo bertujuan untuk pamit kepada para prajurit Kostrad.

Lebih dari 4.000 prajurit Kostrad yang didampingi Pangkostrad Letjen TNI Edy Rahmayadi menyambut kedatangan Jenderal TNI Gatot Nurmantyo dengan yel-yel dan menyanyikan lagu mars Kostrad, Jenderal TNI Gatot Nurmantyo ikut bernyanyi dan bertepuk tangan sambil berjalan menuju lapangan upacara, Markas Divisi Infanteri 1 Kostrad Cilodong, Depok, Jawa Barat.

Dalam arahannya, Jenderal TNI Gatot Nurmantyo menyampaikan TNI akan memiliki Panglima baru, yaitu Marsekal Hadi Tjahjanto.

“Saya datang ke sini hanya menyampaikan bahwa sama-sama kita ketahui, sesuai dengan konstitusi, sejak tanggal 4 Desember 2017 kemarin Presiden telah mengirim surat kepada DPR untuk meminta persetujuan penggantian saya sebagai Panglima TNI, sekaligus persetujuan menunjuk Marsekal Hadi Tjahjanto sebagai Panglima TNI yang baru,” kata Jenderal TNI Gatot Nurmantyo.

Jenderal TNI Gatot Nurmantyo yang memang berlatar belakang prajurit Kostrad mengungkapkan kecintaannya pada Kostrad. Dia mengaku sengaja memilih pertama kali berpamitan dengan Kostrad.

“Dengan begitu berarti dalam beberapa hari ke depan tugas saya sebagai Panglima TNI akan berakhir. Saya datang ke sini pertama kali, saya harus berpamitan, pertama kali saya datang ke sini. Kenapa saya datang kesini? Sungguh saya bangga dan terhormat diberi kesempatan memimpin prajurit-prajurit hebat seperti kalian, Prajurit Cakra,” ujar Jenderal TNI Gatot Nurmantyo.

“Izinkan saya menyimpan kenangan yang tak terlupakan bersama kalian, Prajurit Cakra, di hati sanubari saya, di setiap tarikan nafas dan detak jantung saya. Itu semua akan tetap hidup dan menjadi api untuk jiwa dan raga saya. Untuk berbuat terbaik, berani, tulus dan ikhlas hanya untuk NKRI yang sangat kita cintai sampai kapanpun juga,” tutur Gatot.

Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo juga mengingatkan kepada prajurit Kostrad untuk selalu menjaga netralitas.

“Ini saya ingatkan, saya ingatkan, siapa pun yang memimpin kalian, amati dia. Kalau sudah dia kelihatan akan menjual Kostrad, bersikap kalian! Tidak boleh TNI kemana-mana. TNI harus netral. Biar semuanya bisa dibeli, Kostrad tidak bisa dibeli, TNI AD tidak bisa dibeli, TNI tidak bisa dibeli,” ujar Jenderal TNI Gatot Nurmantyo.

Jenderal TNI Gatot Nurmantyo mengingatkan, tantangan yang dihadapi TNI ke depannya semakin sulit. Terlebih, tahun depan sudah memasuki tahun politik.

“Saya ingatkan bahwa tantangan tugas ke depan bukan semakin ringan. Mengapa demikian? Tahun ke depan adalah tahun politik. Pada saat kepercayaan masyarakat kepada TNI tinggi, di situlah tantangan terberat,” terang Jenderal TNI Gatot Nurmantyo

Jenderal TNI Gatot Nurmantyo mengatakan tantangan untuk TNI bersikap netral dalam hal politik lebih berat daripada tantangan TNI memenangkan sebuah pertempuran di medan perang.

“Kalau kalian menghadapi musuh di pertempuran, saya yakin di hatimu itu seperti rekreasi, berwisata, kalian berebut tugas operasi. Kalian bisa mengatasinya karena itu tugas prajurit. Tetapi ingat, banyak yang ingin berusaha mendekati kalian, apalagi kalian satuan terbesar terkuat. Kalau bisa membeli kalian,” ujar Jenderal TNI Gatot Nurmantyo.

Di sela pengarahan, Jenderal TNI Gatot Nurmantyo memberikan penghargaan kenaikan pangkat luar biasa dan menyerahkan hadiah dari Asabri untuk prajurit Kostrad yang terlibat misi kemanusiaan pembebasan sandera di Mimika, Papua beberapa waktu lalu. Ada sebanyak 20 prajurit menerima pengharagaan itu.

“Beberapa saat yang lalu di tengah gempitan perebutan kedudukan dan kekuasaan, beberapa perwira muda Cakra memberikan contoh dan teladan nyata penghormatan kepada nilai-nilai keperwiraan.

Bahwa hasil dengan gemilang adalah tugas seorang perwira,” tutur Jenderal TNI Gatot Nurmantyo.

“Adalah bagian juga dari tanggungjawab perwira. Bagian dari kewajiban perwira yang tidak perlu diberi penghargaan. Luar biasa. Ini suatu contoh yang sangat luar biasa dari prajurit muda Cakra. Tidak ada yang lebih membuat saya bangga dan terhormat kecuali sikap dan pilihan kalian memilih itu,” sambung dia.

Usai memberikan pengarahan, Jenderal TNI Gatot Nurmantyo menghampiri barisan prajurit dan duduk beralaskan aspal di bagian depan tengah untuk berfoto. Dia juga menyempatkan diri untuk menyantap hidangan nasi bungkus bersama prajurit Kostrad.

(Fram/Dre)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.