MARAKNYA KEKERASAN TERHADAP TOKOH AGAMA, KEMENAG BERSAMA POLRES METRO TANGERANG KOTA GELAR AUDIENSI

Spread the love

Jurnalline.com, Tangerang – Maraknya pemberitaan diberbagai media tentang kekerasan terhadap tokoh agama belakangan ini, mengundang perhatian berbagai pihak, salah satunya Kemenag (kemetrian agama) Kota Tangerang yang menggelar audiensi Kepolisian Resort Metro Tangerang Kota.

Kegiatan audiensi tersebut digelar di Pondok Pesantren Assidiqiyah, Jalan Garuda No. 32 Kelurahan Batujaya – Batuceper Kota Tangerang pada Selasa (20/2/18).

Yang dihadiri seluruh pejabat utama dari kemenag kota tangerang dan juga pejabat utama dari polres metro tangerang kota.

Dalam sambutannya, Kepala Kemenag Kota Tangerang Drs. Dedi Mahfudin, M.Si menyampaikan, akhir-akhir ini banyaknya pemberitaan terkait kekerasan terhadap tokoh agama.

Maka dengan ini, kami ingin bersilaturahmi dengan pihak kepolisian Resort Metro Tangerang Kota guna untuk membahas dan menyikapi bersama masalah ini.

“kami ingin ada perlindungan, agar hal serupa tidak lagi terjadi ataupun terulang dikemudian hari,” ujarnya.

Kesediaan waktu Bapak Kapolres dan jajaran untuk menghadiri acara ini, kami ucapkan terimakasih.

“semoga dengan acara audiensi ini, bisa menghasilkan solusi dan kerjasama yang lebih baik, dimana sebelumnya juga udah baik,” tambahnya.

Di tempat yang sama, Kapolres Metro Tangerang Kota mengatakan Terima kasih atas kepercayaan bapak Ibu semua kepada kami Polri.

Kami bertugas memberikan rasa aman bagi semua ulama/tokoh agama dan juga masyarakat untuk menjalankan ibadah sesuai keyakinannya masing masing.

Bahkan, kami juga memiliki program Polsantren untuk melakukan sinergritas dengan para ulama dan tokoh agama serta para pengurus pesantren.

Saya (Kapolres.red), berharap agar membuat grup WhatsApp antara Polres, Kemenag dan para tokoh agama/ulama dan juga pimpinan pondok pesantren yang ada di wilayah hukum polres metro tangerang kota.

“sehingga nanti dengan adanya grop tersebut, kita bisa saling bertukar informasi terkait permasalahan yang terjadi diwilayah,” ujarnya.

Terkait perkembangan situasi saat ini, tahun ini merupakan Tahun Politik, untuk itu kami (polisi.red), tanpa bantuan para Kyai/tokoh agama, tidak ada artinya untuk mengatasi masalah yang saat ini ada.

“untuk Medsos (media sosial), itu tidak semua berakhir dengan kebaikan, lebih banyak mudaratnya. Oleh karena itu, kita harus benar-benar mempelajari setiap pemberitaan yang ada,” tutur Harry.

Jika ada kejadian yang membutuhkan kehadiran pihak Kepolisian, maka segera laporkan kepada kami, guna menindaklanjuti permasalahan tersebut, tambahnya.

Intinya, “kami akan menjamin rasa aman bagi para tokoh agama, ulama dalam menjalankan ibadah sesuai dengan keyakinannya masing-masing, apabila ada permasalahan segera hubungi pihak Kepolisian,” tutupnya.

(Iwan)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.