Sampah Menumpuk, Sopir Mobil Pengangkut Sampah Di Lelang Oknum

Spread the love

Jurnalline.com, Tangerang Selatan – Sampah merupakan masalah nasional, yang saat ini masih menjadi masalah masyarakat Kota Tangerang Selatan, dalam kurun waktu singkat sampahpun membludak sesuai dengan kebutuhan manusia. Hal ini menunjukan bahwa disinyalir Pemerintah kota Tangerang Selatan tidak serius dalam menangani hal tersebut.

Seperti yang di ungkapkan oleh salah satu Ketua RT 02/05 di wilayah Ciputat, Kota Tangerang Selatan. Menurutnya, masyarakat di buat bingung oleh kedatangan mobil pengangkut sampah yang tidak mesti dalam mengambil sampah.

“Menurut saya sopir pengangkut sampah tidak komit pada perjanjian, awalnya perjanjian seminggu 3 kali pengangkutan, namun yang terjadi hanya 1 kali pengangkutan dalam seminggu. Tentunya saya sangat kecewa dengan sistem yang seperti ini, jangan karena kita di kampung, lalu di perlakukan beda dengan yang ada di komplek, memang kampung dengan komplek beda iuranya, tetapi ini kan pemerintah, melalui dinas Lingkungan Hidup (DLH),” kamis (22/03/2018) terang RT yang enggan di sebutkan namanya

Di temui di tempat terpisah saat melakukan aktifitas seperti biasanya, Muhammad salah satu sopir mobil bak terbuka pengangkut sampah mengatakan, faktor tidak terangkutnya sampah di beberapa titik itu di karenakan banyak mobil sampah yang memilih untuk mengambil ke komplek karena mengejar setoran.

“Sebenarnya bukan mengingkari perjanjian pada pak RT, tapi di sini mobil dapat mengambil sampah di mana aja, misalkan mobil ciputat, lalu mengambil sampah di pondok aren, itu tidak ada teguran sama sekali. Jika berbicara jumlah mobil, sebenarnya banyak, tapi tidak di fokuskan ke wilayah tugas mereka. Di tambah lagi, mobil pengangkut sampah di parkirkan tidak di wilayah kecamatan, tapi di letakan di rumah salah satu sopir. Contohnya saya, meski saya memungut sampah di ciputat, saya harus mengambil dulu mobil sampah di pondok aren, saya harus mengeluarkan 30 ribu sehari untuk ongkos mengambil mobilnya,” Terangnya

Bahkan Muhamad mengaku bahwa dirinya bukan merupakan sopir mobil itu, melainkan kenek. Dan jika dirinya ingin menjadi sopir, dirinya mesti menyetorkan sejumlah uang kepada oknum AG selaku orang yang di percayakan pimpinan DLH

“Saya warga Cimanggis, Ciputat mas, dan saya sebenarnya cuma kenek. Saya sudah menyetorkan sejumlah uang kepada AG. Sesuai permintaan dia dan janjinya. Katanya saya bisa di angkat jadi sopir dan boleh mendapatkan mobil pegangan sendiri (pengangkut sampah). Dan mobil tersebut boleh di bawa ke rumah. Namun hingga hari ini saya masih saja harus mengambil mobilnya untuk mengangkut sampah di wilayah sekecamatan ciputat,” ujar Muhamad

Sementara itu saat ingin mengkonfirmasi tentang kebenaran masalah mobil pengangkut sampah, PLT Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Tangerang Selatan, Mukodas tidak menjawab ketika di hubungi oleh jurnalline.com melalui HP Selulernya

(Tb)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.