Masih Ada SMA/SMK Yang Menggunakan Kurikukum TSP, Dinas Pendidikan Malut Gelar Pelatihan Implementasi K-13

Spread the love

Jurnalline.com, Maluku Utara – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Maluku Utara menggelar Pelatihan Implementasi kurikulum tahun 2013. Pasalnya, bersasarkan data yang tercatat di Dinas Pendidikan masih terdapat 30 persen SMA/SMK yang belum menerapkan kurikulum 2013, atau dengan kata lain masih menggunakan kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (TSP).

Ketua Panitia Pelaksana Ruslan Jainuddin menuturkan, kegiatan yang dilaksanakan ini hanya diperuntukkan bagi sekolah yang masih menggunakan kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan.”Jadi program ini, untuk sekolah-sekolah yang belum melaksanakan kurikulum 2013. Semua sekolah yang belum menggunakan itu kita undang untuk pelatihan.” Kata Ruslan usai menyampaikan laporan pertanggungjawaban pada pembukaan pelatihan, di Aula Losmen Kita, Kota Ternate, Senin (4/6/2018).

Dijelaskan, Sekolah Menengah Atas (SMA) dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Maluku Utara yang sudah melaksanakan kurikulum 2013 sekitar 70 persen. Artinya, kata Ruslan masih ada sekitar 30 persen yang belum menerapkan kurikulum baru tersebut.

Sementara, lanjut dia, pesera yang ikut dalam pelatihan tersebut berjumlah sekitar 200 orang lebih, yang berasal dari SMA/SMK di 5 kabupaten/kota yang termasuk dalam lokus Kota Ternate.”Sekitar 200 orang, dari 5 kabupaten/kota. Yakni Kabupaten Halbar, Kabupatem Haltim, Kabupaten Halteng, Kota Tidore Kepulauan, dan Kota Ternate” Ujarnya

Sementara, Kepala Dinas Pendidikan dan kebudayaan Provinsi Maluku Utara Imran Yakub berharap kepala sekolah dan dewan guru yang ikut dalam pelatihan itu dapat menerapkan kurikulum 2013.”Saya berharap kepada peserta agar betul-betul mengikuti kebijakan terkait dengan kurikulum 2013 ini” Kata Imran dalam sambutannya

Menurut Imran, kurikulum tahun 2013 itu mampu mengantarkan generasi emas di tahun-tahun akan datang lewat peran guru-guru di setiap sekolah. Kata dia, kondisi saat ini merupakan hasil dari proses kurikulum yang lama.”Kita yang ada, saya dan bapak ibu adalah proses kurikulum yang dulu. Yang dulu mereka impikan bangsa ini kurang lebih 70 tahun kurikulum dulu menghasilkan kita ini. 70 tahun kita merdeka, hari ini impian mereka itu harapan mereka dulu, hari ini kita. Hari ini kita bersama bermimpi generasi kita kedepan.” Paparnya

Oleh karena itu, Imran mengajak kepada para peserta agar serius dalam mengikuti proses pelatihan tersebut, sehingga apa yang diharapkan bisa tercapai.”Daerah ini maju dan tidaknya tergantung kita semua. Mampu melahirkan generasi emas atau tidak tergantung kita semua. Oleh karena itu mari kita betul-betul melaksanakan ini dengan sebaik-baiknya.” Cetusnya

(WY)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.