Dandim dan Kapolres Pekalongan Pimpin Apel Gelar Pasukan Oprasi Lilin Candi 2018

Spread the love

Jurnalline.com, Kajen(Pekalongan) – Dandim 0710/Pekalongan dan Kapolres Pekalongan, Pimpin Apel Gelar Pasukan Operasi Lilin Candi 2018, Jumat (21/12/2018) di Jalan Mandurorejo depan Alun-alun Kajen Kab Pekalongan

Apel Gelar Pasukan Operasi Lilin Candi 2018 yang diselenggarakan oleh Polres Pekalongan dengan Tema “Kita Tingkatkan Sinergitas Polri dengan Instansi Terkait Dalam Rangka Memberikan Rasa Aman dan Nyaman Pada Peringatan Natal 2018 dan Tahun Baru 2019 di Wilayah Hukum Polres Pekalongan”. Bertindak selaku Pimpinan Apel Dandim 0710/Pklg Letkol Inf M. Ridha S.Sos dan Kapolres Pekalongan AKBP Wawan Kurniawan, SIK Komandan Apel Kasatlantas Polres Pekalongan AKP Arie H yang diikuti sekitar 350 peserta.

Hadir dalam kesempatan tersebut, Bupati Pekalongan Bapak H. Asip Kholbihi, M.Si, Dandim 0710/Pklg Letkol Inf M. Ridha, Kapolres Pekalongan AKBP Wawan Kurniawan SIK, Danden B Brimob Pekalongan AKBP Suwito, Setda Kab. Pekalongan Ibu Dra Hj. Mukaromah Syakoer, Jajaran OPD Kab Pekalongan, Dan Kipan C Kapten Inf Sutriyono, Para Kapolsek Jajaran Polres Pekalongan, Para Danramil jajaran Kodim 0710/Pkl, Danposal Wonokerto Peltu Marinir Pulung Gentono, Toga dan Tomas Kab Pekalongan. Susunan pasukan, 1 SST Sub Denpom Pekalongan, 1 SST Kipan C Yonif 407/Pk, 1 SST Kodim 0710/Pkl, 1 SST Lanal Tegal, 1 SST Brimob Pekalongan, 1 SST Sabara Polres Pekalongan, 1 SST Satlantas Polres Pekalongan, 1 SST Dalmas Polres Pekalongan, 1 SST Satu Intel Polres Pekalongan, 1 SST Dishub, 1 SST Damkar, 1 SST BPBD 1 SST Orari, 1 SST Satpol PP, 1 SST Banser, 1 SST Linmas, 1 SST Saka Bhayangkari.

Kapolri dalam amanatnya yang dibacakan oleh Kapolres Pekalongan, Apel Gelar Pasukan yang diselenggarakan secara serentak di seluruh jajaran ini, merupakan momentum penting untuk meninjau kesiapsiagaan personel, melakukan pengecekan
sarana dan prasarana pengamanan, serta guna memperkuat soliditas para pemangku kepentingan yang dilibatkan dalam pengamanan Hari Raya Natal 2018 dan Tahun Baru 2019.

“Sebagaimana kita ketahui, situasi menjelang perayaan
Natal dan pergantian tahun merupakan momen yang akan dimanfaatkan oleh masyarakat untuk berkumpul bersama
keluarga, karena diiringi pula dengan penetapan libur nasional. Realitas ini memberikan dampak signifikan terhadap
kehidupan bermasyarakat, seperti terjadinya peningkatan intensitas kegiatan masyarakat, mobilitas moda transportasi, serta peningkatan demand terhadap kebutuhan pokok khususnya bahan pangan. Kondisi ini memunculkan potensi kerawanan yang harus menjadi perhatian kita bersama”, ujarnya.

Oleh karena itu, seluruh pemangku kepentingan perlu melakukan konsolidasi bersama sembari mengecek kesiapan
pengamanan, serta menyamakan persepsi, agar pengamanan dapat berjalan dengan lancar. “Soliditas dan sinergisitas yang
baik di antara para pemangku kepentingan, menjadi salah satu kunci utama yang harus senantiasa dipelihara dan ditingkatkan”, terangnya.

Dalam kaitan tersebut, Polri bersama segenap jajaran TNI dan stakeholders terkait lainnya, menggelar operasi kepolisian terpusat dengan sandi “Lilin 2018”, yang melibatkan 167.783personel pengamanan. Operasi kepolisian terpusat ini dilaksanakan selama 10 hari sejak tanggal 23 Desember 2018 sampai dengan 1 Januari 2019, kecuali pada 13 Polda Prioritas I, yakni Sumut, Lampung, Banten, Metro Jaya, Jabar, Jateng, DIY, Jatim, Bali, Sulut, Maluku, NTT, dan Papua, dimana kegiatan operasi akan digelar selama 12 hari terhitung sejak 21 Desember
2018.

Pada kesempatan yang sama, menyampaikan, Polri telah menginventarisir beberapa potensi kerawanan di antaranya kejahatan konvensional yang meresahkan masyarakat, potensi aksi terorisme, sweeping Ormas dan aksi intoleransi, kecelakaan moda transportasi baik darat, laut, maupun udara, ketersediaan dan stabilitas harga pangan, serta kemacetan dan kecelakaan lalu lintas.
Peningkatan intensitas kegiatan masyarakat, akan memunculkan potensi meningkatnya kejahatan konvensional seperti begal, premanisme, maupun aksi street crimes seperti pencurian, pencopetan, dan sebagainya. “Upaya cipta kondisi seperti Operasi Zebra dan kegiatan kepolisian yang ditingkatkan dengan sasaran kejahatan jalanan, premanisme, penertiban penyakit masyarakat, miras, dan petasan telah dilaksanakan. Namun demikian, keberadaan pos-pos pengamanan dan pelayanan tetap harus dilakukan. Di samping itu pula,
penegakan aturan terkait tempat hiburan dan penjualan minuman beralkohol perlu dilakukan secara bersama-sama dengan pemerintah daerah setempat”, terangnya.

Dikatakan, terkait dengan aksi terorisme, peran Satgas Anti Teror Polda jajaran perlu untuk ditingkatkan. Upaya-upaya preemtive strike terhadap seluruh jaringan pelaku teror perlu dilakukan untuk mencegah terjadinya aksi terorisme. Selain itu, guna meningkatkan keamanan personel di lapangan, perlu diterapkan buddy system dan peningkatan kewaspadaan personel. Terhadap potensi aksi sweeping oleh Ormas tertentu, perlu
dilakukan imbauan kepada para tokoh Ormas agar tidak melakukan upaya sweeping, melainkan melaporkannya kepada pihak kepolisian. Selanjutnya, petugas kepolisian yang menerima laporan segera merespon sesuai dengan peraturan. Demikian pula dalam menjaga dan mencegah terjadinya kecelakaan moda transportasi baik di darat, laut, dan udara.
“Saya berharap, jajaran kepolisian dan stakeholders terkait dapat melaksanakan upaya proaktif, guna menjamin terwujudnya moda transportasi yang aman dan nyaman bagi masyarakat”, harap Kapolri.
Sedangkan dalam menjaga ketersediaan dan stabilitas harga pangan yang banyak dipengaruhi oleh kelancaran suplai dan distribusi, saya menekankan agar seluruh jajaran terus melakukan kegiatan pendampingan dan operasi pasar secara
bersama dengan seluruh instansi terkait. Jika perlu, lakukan penegakan hukum secara tegas terhadap para pelaku penimbunan, monopoli, dan mafia pangan secara tepat, yang tidak menimbulkan dampak kontra produktif.

“Terakhir dengan kelancaran arus mudik dan arus balik, dengan telah terbangunnya jalan tol di sepanjang Pulau
Jawa, maka potensi kemacetan dan kecelakaan dalam pengamanan Operasi Lilin 2018 kali ini, cenderung lebih rendah
dibandingkan sebelumnya. Kondisi ini jangan membuat kita lengah, untuk itu lakukan monitoring dan pengamanan pada titik
rawan kemacetan dan kecelakaan yang telah dipetakan, serta laksanakan manajemen dan rekayasa arus lalu lintas yang tepat”, ungkapnya.

“Terima kasih kepada seluruh personel Polri, jajaran TNI, pemerintah daerah, serta para pemangku kepentingan lainnya, yang selama ini telah bekerja dengan sungguh-sungguh dalam memelihara stabilitas Kamtibmas yang kondusif. Saya berharap, kerjasama
dan sinergisitas yang sudah terjalin dengan baik ini, dapat dipertahankan dan terus ditingkatkan”, pungkasnya.

Usai Apel Gelar Pasukan Operasi Lilin Candi 2018, kegiatan di lanjutkan dengan pengecekan kesiapan kendaraan dan pemusnahan barang bukti miras hasil oprasi Candi 2018 sebanyak 2.808 botol.

(Dp/fram)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.