Bayar Iuran JKN-KIS, Lahan Ibadah Sekaligus Lindungi Keluarga

Spread the love

Jurnalline.com, Prabumulih (Sumatra selatan) – Jamkesnews Siang itu, Imran (42), mendatangi Kaantor BPJS Kesehatan Cabang Prabumulih untuk memastikan apakah pembayaran yang dilakukannya sudah masuk. Imran yang merupakan seorang petani karet ini mengenal Program Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) dari tetangganya. Dari kisah dan keterangan tetangganya itu, Imran kemudian memutuskan untuk bergabung menjadi peserta JKN-KIS pada tahun 2015.

Meskipun hingga saat ini ia belum pernah menggunakan kartu JKN-KIS, namun ia masih tetap rutin membayar iuran setiap bulannya. Menurutnya, kartu JKN-KIS ini suatu saat akan menjadi kartu sakti ketika sakit. Meskipun begitu, ia tak mengharapkan akan sakit. Ia percaya, walaupun ia tidak sakit, iurannya akan membantu peserta yang sedang sakit, sebagaimana asas gotong royong semua tertolong.

“Saya selalu mengusahakan agar kewajiban saya dan keluarga untuk membayar iuran tepat waktu. Meski saya dan keluarga belum pernah menggunakan kartu JKN-KIS ini, kami ikhlas membayar iuran. Ini akan menjadi lahan ibadah membantu sesama dan Insya Allah menjadi pahala untuk saya dan keluarga nanti,” ujar Imran, Senin (21/01).

Walaupun hanya sebagai seorang petani yang menabung rupiah dengan mengandalkan sepetak kecil lahan karet, Imran bertekad membayar iuran JKN-KIS tepat waktu. Ia menyiasati pembayaran iuran dengan menyisihkan penghasilannya setiap hari. Menabung, menjadi cara paling jitu baginya agar tak terlambat membayar iuran.

“Saya dan keluarga terdaftar di kelas III, jadi ya setiap minggu disisihkan saja sebesar Rp 25.500,- untuk 1 orang. Nanti pada awal bulan uangnya sudah terkumpul untuk membayar iuran istri dan 2 orang anak saya. Karena sakit adalah misteri, kita tidak tahu kapan datangnya, maka kami mempercayakan dan mengandalkan JKN-KIS ini apabila nanti sakit. Dengan sudah terdaftarnya saya dan keluarga serta membayar iuran secara rutin, saya menjadi tenang dalam bekerja karena kami semua sudah memiliki jaminan kesehatan,” ujar Imran dengan penuh keyakinan.

Tak menampik, Imran juga memahami kebiasaan masyarakat yang mendaftar sebagai peserta JKN-KIS apabila hendak berobat saja. Ketika sudah berobat, tidak lagi membayar iuran. Melihat fenomena ini, Imran menyampaikan agar ke depannya masyarakat mendaftar selagi sehat dan tetap rutin membayar iuran kendati belum menggunakan.

“Karena sakit bisa datang setiap saat, jadi kita bisa siap setiap waktu,” tutup Imran.

(yitno)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.