Pemerintah Kabupaten Brebes Study Banding ke JIC

Spread the love

Jurnalline.com, Jakarta –
Pemerintah Kabupaten Brebes Jawa Tengah mengadakan study banding ke Jakarta Islamic Centre dalam rangka belajar mengelola dan mengembangkan Islamic Centre yang dimiliki Kabupaten Brebes, Kata Mujianto Kepala Sub Bagian Tata Usaha Sekretariat Jakarta Islamic Centre.

“Islamic Centre milik Kabupaten Brebes sudah berdiri sejak tahun 1990. Dengan luas area empat hektare sudah terbangun masjid, ruang pertemuan, asrama haji, lembaga pendidikan dari TK sampai perguruan tinggi. Pemerintah Kabupaten Brebes ingin mengembangkan lagi agar lebih berdaya guna untuk kepentingan ummat. Untuk itulah kami ingin belajar bagaimana pengelolaan dan pendanaan JIC”, kata Athoillah Asisten Pemerintahan dan Kesra Kabupaten Brebes sebagai ketua rombongan.

Menurut Athoillah Islamic Centre Brebes akan dikembangkan labih luas dan lebih bagus lagi. Sudah beberapa Islamic Centre yang disambangi untuk mempelajari dan mengadopsi sistem Islamic Centre mana yang memungkinkan untuk diadopsi yang disesuaikan dengan kemampuan dan kesepakatan yang ada.

“Jakarta Islamic Centre merupakan (UPT) unit pelaksana teknis Dinas Sosial Provinsi DKI Jakarta. Dinsos DKI mempunyai 24 UPT yang terdiri dari 22 panti dan dua masjid. Di JIC ada dua kewenangan, Sekretariat yang kepalanya adalah eselon tiga dan stafnya dari ASN dan yang kedua Badan Managemen yang SDM nya tenaga ahli yang berasal dari masyarakat. Sekretriat yang menganggarkan operasional JIC dari APBD kemudian dilaksanakan oleh Badan Managemen. Badan managemen juga mengelola dana ummat” jelas Mujianto.

Dalam diskusi, JIC menyarankan agar Pemerintah Kabupaten Brebes membangun dan membiayai operasional Islamic Centre. Karena biaya operasional Islamic besar. Seperti biaya TALI telpon, air, listrik dan internet, biaya perawatan gedung, biaya pengelola. Kalau hanya mengandalkan donatur dan sumbangan, biaya tersebut masih jauh dari harapan.

Sementara Kepala Sub Devisi Takmir Badan Managemen JIC, Maarif Fuadi menjelaskan “Banyak Islamic Centre kota, kabupaten dan provinsi yang belajar dan studi banding ke JIC. Mereka belajar bagaimana mengelola dan memenej JIC. Setiap tahun kita juga mengundang para pengelola Islamic Centre untuk saling memberikan informasi dan tukar pikiran bagaimana pengelolaan Islamic Centre agar lebih maju dan bermanfaat bagi kemajuan Islam”.

(Yati)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.