Bharada Hadi Utomo, Meninggal saat Menjalankan Tugas Sebagai Polri

Spread the love

Jurnalline.com, Papua – Pihak keluarga merasa kehilangan, atas kepergian anggota Korps Brimob, Bhayangkara Muda (Bharada), Hadi Utomo, korban jatuhnya pesawat perintis jenis Twin Otter DHC 6-400 dengan nomor registrasi PK-CDC dari Timika, Kabupaten Mimika, tujuan Ilaga, Kabupaten Puncak, Papua, Rabu (18/9/2019).

“Saya beserta keluarga merasa kehilangan atas kepergian adik saya saat menjalankan tugas sebagai aparat kepolisian,”terang Sunarto Kakak Korban.

Kepergian anggota Korps Brimob, Bhayangkara Muda (Bharada), Hadi Utomo, masih berat dirasakan oleh pihak keluarga.

Hadi merupakan salah satu korban jatuhnya pesawat perintis jenis Twin Otter DHC 6-400 dengan nomor registrasi PK-CDC dari Timika, Kabupaten Mimika, tujuan Ilaga, Kabupaten Puncak, Papua.

Sunarto, kakak Bharada Hadi Utomo, mengenang kepergian adiknya yang meninggal dunia akibat dari insiden kecelakaan tersebut. Dia mengungkapkan adiknya meninggal dunia pada saat menjalankan tugas sebagai aparat kepolisian.

Menjadi polisi, kata dia, merupakan keinginan Hadi Utomo sejak kecil.

“Saya dari pihak keluarga ingin menyampaikan cita-cita pada waktu menjadi polisi, yaitu ingin berbakti bagi negara Indonesia tercinta,” ungkap Sunarto, dalam keterangannya kepada wartawan, Kamis (26/9/2019).

Pesawat perintis jenis Twin Otter DHC 6-400 dengan nomor registrasi PK-CDC itu berangkat dari Timika, Kabupaten Mimika, menuju ke IIaga di Kabupaten Puncak.

Pesawat itu hilang kontak pada Rabu 18 September sekitar pukul 11.00 WIT. Seharusnya, pesawat mendarat di Bandara IIaga, pada pukul 11.09 WIT.

Pesawat itu mengangkut 1600 kg beras milik Perum Bulog dan anggota Brimob bernama Bharada Hadi Utomo yang bertugas di IIaga. Pesawat dikemudikan oleh Dasep Sobirin, co-pilot Yudra Tetuko dan mekanik Ujang Suhendra.

Sebelum kejadian nahas itu, Sunarto, mengungkapkan, adiknya sempat memberi kabar kepada pihak keluarga.

Namun, keluarga sempat hilang kontak pada hari-h kejadian. Hingga, akhirnya menerima kabar Hadi Utomo sudah meninggal dunia. “Ini tugas negara, walaupun hati dan perasaan berat merasa kehilangan keluarga,” ungkap Sunarto.

Dia mengungkapkan mengenai pesan almarhum supaya Negara Indonesia tetap aman dan tidak ada konflik. Almarhum, ingin jangan sampai ada konflik di mana-mana agar Indonesia damai, rukun, dan sejahtera,” tambahnya.

Rencananya, jenazah almarhum Bharada Hadi Utomo diperkirakan tiba di rumah duka, Desa Muktiharjo RT 4 RW 1 Kecamatan Margorejo, Kabupaten Pati pada Kamis (26/9/2019) sekira pukul 22.00 WIB.

Penulis : Fram
Editor : Fay
Sumber : *(Ary/Tribunnews/Bidhum)*

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.