Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di Brigif PR 3 Kostrad Diwarnai Tradisi Maudu Lompoa

Spread the love

Jurnalline.com, Jakarta – Segenap prajurit dan Persit Kartika Chandra Kirana Cabang XXXI menghadiri acara peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW Tahun 1441 H/2019, di Masjid Jammi Al Fallah Kariango Maros Sulawesi Selatan. Kamis (28/11/19).

Acara diawali dengan lantunan ayat suci Alquran Surah Al Ahzab ayat 21 yang dibacakan oleh Qori Serma H. Mustakim, kemudian sambutan singkat dari Dandenma Brigif Para Raider 3/3 Kostrad Mayor Inf Muh. Soeltan Hamsjah selanjutnya ceramah Ustaz Drs KH Amri Amir, salah satu ulama terkenal dari Sulawesi Selatan.

Adapun tema yang diusung, “Dengan Hikmah Maulid Nabi Muhammad SAW Tahun 1441 H/2019, Kita Implementasikan Akhlak Mulia Dalam Kehidupan Sehari-Hari Guna Mewujudkan Prajurit dan Persit Brigif Para Raider 3/TBS Profesional Kebanggaan Rakyat”.

Dalam tausiyahnya Ustaz KH Amri mengajak seluruh umat Muslim yang hadir untuk menjadikan peringatan Maulid Nabi kali ini sebagai media untuk instrospeksi diri dan mencontoh tauladan Nabi hal itu sangat penting, bukan sekedar memperingati saja tanpa tahu apa maknanya, karena dengan mengenal ajaran Nabi Muhammad SAW, hal ini menjadi momen spiritual untuk merenungkan kemuliaan akhlak dan suri tauladan yang diwariskan Rasulullah SAW kepada umatnya.

Salah satu yang menarik dari peringatan Maulid di Brigif Para Raider 3/3 Kostrad, diwarnai dengan tradisi Maudu Lompoa salah satu Tradisi yang dilakukan oleh masyarakat Sulawesi Selatan ini mungkin adalah tradisi sarat agama yang paling dikenal. Maudu Lompoa yang berarti Maulid Besar ini pada puncak acaranya memang dilakukan secara besar-besaran dengan menggunakan hiasan berbentuk perahu pinisi, namun kegiatan di Brigif Para Raider 3/3 Kostrad dilaksanakan dengan tukar menukar ember Maudu dengan menghiasi ember yang diberi hiasan telur hias yang warna-warni, makanan ringan serta menggunakan pita warna-warni dan dalam ember diisi makanan Songkolo (makanan yang terbuat dari beras ketan), hal ini dilakukan guna melestarikan budaya islami dengan menjunjung tinggi kearifan lokal.

Penulis : Fram
Editor : Ndre
Sumber : Penkostrad

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.