PKL 1- PC PMII Jakarta Barat Siapkan Mercusuar Perubahan
Jurnalline.com, Jakarta – Pengurus Cabang Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PC PMII) Jakarta Barat menggelar kegiatan Pelatihan Kader Lanjutan Kesatu (PKL I) yang diselenggarakan di Gedung Pusdiklat Pajak Kemanggisan -b Jakarta Barat. (4/2)
Kegiatan tersebut diikuti oleh peserta dari berbagai perwakilan kampus di Jakarta Barat dan juga luar Jakarta Barat, pada kesempatan kali ini, panitia pelaksana mengangkat tema “Menyiapkan Miniatur Kader PMII Jakarta Barat Sebagai Mercusuar Perubahan”.
Dalam penjelasannya, Irgi N.F. Ketua Organizing Commite (OC) mengatakan bahwa, agenda pelatihan seperti ini harusnya dilaksanakan saat awal kepengurusan. Namun, mengingat kondisi pandemi covid-19 yang tidak kunjung usai maka, baru dapat terlaksana sekarang dengan memberlakukan protokol kesehatan dengan ketat.
“Pelatihan Kaderisasi Lanjut seperti ini, harusnya dilaksanakan pada awal periode kepengurusan, tetapi baru terlaksana di akhir periode kepengurusan PC PMII Jakarta Barat setelah dilantik tahun lalu, dan langsung di tabrak oleh pandemi covid 19,” ungkap Pria lulusan UNUSIA Jakarta tersebut.
Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) sebagai organisasi ekstra mahasiswa terbesar se-Indonesia dituntut untuk adaptif dalam pelaksanaan kegiatan kaderisasi. Implikasi dari pandemi covid-19 memaksa PMII untuk kembali membuat formulasi baru yang sesuai dengan kondisi sekarang, terlebih persiapan yang sifatnya teknis hingga pelaksanaan kaderisasi berlangsung karena harus menggunakan protokol kesehatan yang ketat.
Kegiatan pelatihan diselenggarakan sejak 31 Januari lalu, menghadirkan narasumber-narasumber yang experd dalam bidangnya untuk melakukan transfer knowledge terkait beragam materi pembelajaran yang disajikan, mulai dari Sahabat Arif Rahman selaku pendiri PMII Jakarta Barat yang juga Staf Khusus Wakil Presiden RI KH. Ma’ruf Amin, Dr. KH. Ali Masykur Musa (Ketua Umum PB PMII 1991 – 1994/Mantan Anggota BPK RI), Dr. KH Marsudi Syuhud (Ketua PBNU), Mamit Setiawan (Direktur Eksekutif Energi Watch), Wage Wardana (Ketua KPU Jakarta Timur), Angga Ulung Trenggana (Redaktur RMOL.ID), Andi Dewananta, Andika Riski Qodir, Dr. Ulil Abshar Hadrawi (Wasekjend PBNU), dll.
Selanjutnya, pada penghujung kegiatan pelatihan tersebut dihadiri oleh Ketua Umum Pengurus Besar PMII, Sahabat Agus Mulyono Herlambang untuk sekalian memimpin ucap janji dan sumpah peserta kegiatan seusai melakukan proses pelatihan. Agus menyebut, kunci keberhasilan proses pelatihan kader yakni bukan berangkat dari hari pelaksanaan melainkan dilihat melalui grafik perkembangan peserta setelah kegiatan dilaksanakan.
“Kunci keberhasilan dari kegiatan Pelatihan Kader Lanjut tidak hanya diukur dari pelaksanaan di hari H dan siapa saja tokoh-tokoh yang datang di acara tersebut. Lebih dari itu, ukuran keberhasilan PKL adalah ketika suatu institusi melakukan PKL, ada grafik perbaikan dan perkembangan kualitas di institusi tersebut,” ujar sahabat Agus.
Hal tersebut diamini oleh Ketua Umum PC PMII Jakarta Barat Muhammad Ulul Azmi, beliau menyatakan jika grafik peningkatan kader di Jakarta Barat semakin memperlihatkan trend positif, dibuktikan oleh semakin meluasnya jaringan PMII di sebelas (11) kampus yang ada di Jakarta Barat.
“Hari ini grafik Kaderisasi PMII sudah tersebar di sebelas kampus yang ada di Jakarta Barat dengan lima komisariat definitif dan enam komisariat persiapan serta tiga rayon. Ini menunjukkan bahwa tingkat MAPABA sudah sukses dilaksanakan dengan baik ditingkat rayon maupun komisariat dan dilanjutkan ke tahap – tahap kaderisasi selanjutnya”, ujarnya.
PMII merupakan organisasi yang berhaluan ahlussunnah wal jamaah (Aswaja). Pada praktiknya, PMII memiliki komitmen untuk membumikan Islam Rahmatan Lil Allamin berdasarkan prinsip-prinsip moderat, adil, berimbang, dan tengah-tengah. Pelatihan Kader Lanjut (PKL) merupakan tahapan tingkat ke-3 dalam kaderisasi formal yang terdapat di dalam tubuh PMII, peserta yang sudah melaksanakan proses pelatihan ini diharapkan menjadi mercusuar perubahan dalam masyarakat di tengah-tengah kondisi yang makin ter- distrupsi..
