Bidik…..Tekan Pelatuk Dan.. Dor ! Prajurit Polisi Militer Kolinlamil Tembak Sasaran

Spread the love

Jurnalline.com, Jakarta – Membidik sasaran dengan tepat dalam menembak pistol tentunya membutuhkan konsentrasi serta fokus pada sasaran, dan untuk mendapatkan hasil yang maksimal dibutuhkan latihan menembak yang berlanjut dan terjadwal. Apalagi bagi seorang prajurit Pomal, menembak adalah kemampuan dasar yang harus dikuasai untuk mendukung tugasnya.

Polisi Militer Komando Lintas Laut Militer menggelar latihan menembak di lapangan tembak Satpaska, Pondok Dayung, Jakarta Utara, Rabu (26/1). Latihan yang dimulai pada pukul 08.00 WIB tersebut selain bertujuan melatih dan mengasah kemampuan menembak prajurit Polisi Militer untuk mendukung pelaksanaan tugasnya juga bertujuan untuk menjaring atlet-atlet menembak yang dapat tampil di event-event pertandingan menembak.

Komandan Polisi Militer Kolinlamil Letkol Laut (PM) Wakhid Komarudin menjelaskan latihan menembak ini merupakan program latihan Triwulan I tahun 2022 bagi personel Polisi Militer Kolinlamil. Latihan menembak yang diikuti oleh 65 personel Polisi Militer Kolinlamil berasal dari POM Kolinlamil, Satuan Provos Denma Kolinlamil, Satuan Provos Satlinlamil 1 Jakarta dan para personel Provos yang bertugas di KRI jajaran Satlinlamil 1 Jakarta.

Sebelum melaksanakan kegiatan latihan, para peserta terlebih dahulu diberikan kesempatan untuk mencoba senjata yang akan digunakan yaitu pistol Sig Sauer dan G2. Masing-masing petembak dibekali 3 butir peluru percobaan dan 20 butir peluru penilaian dengan 2 metode menembak pistol yaitu tembakan slow fire dan rapid fire dengan jarak 20 meter. Slow fire artinya menembak sasaran dalam waktu 3 menit, sedangkan rapid fire artinya menembak sasaran utama dalam waktu 63 detik dengan terlebih dahulu menembak dan menjatuhkan 2 pelat besi.

Sementara itu, Panglima Kolinlamil Laksda TNI Erwin S Aldedharma mengatakan menembak merupakan salah satu kemampuan prajurit yang harus terus dilatih secara terjadwal dan berlanjut, dengan berlatih secara intensif maka kemampuan menembak prajurit akan terus meningkat.

“Tidak ada prajurit yang hebat, yang ada adalah prajurit yang terlatih dan terus berlatih.”ungkapnya.

Panglima Kolinlamil juga menekankan agar seluruh prajurit yang mengikuti latihan menembak agar mentaati semua prosedur latihan menembak dan semua instruksi yang disampaikan oleh para Instruktur, mengingat untuk latihan menembak peluru yang digunakan adalah peluru tajam.

“Latihan menembak adalah latihan yang high risk, karena peluru yang digunakan adalah peluru tajam. Tidak ada yang boleh main-main di lapangan tembak. Patuhi prosedur dan instruksi dari pelatih atau instruktur. Latihan menembak harus zero accident.” ucap Panglima Kolinlamil memberi penekanan.

Fram
Editor : Ndre
Sumber : Dispen Kolinlamil

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.