Pahami Filosofi dan Kuasai Ilmunya, Prajurit KRI Teluk Palu-523 Berlatih Karate

Spread the love

Jurnalline.com, Jakarta – Berada jauh dari pangkalan tidak menyurutkan prajurit KRI Teluk Palu-523 untuk terus mengisi diri dengan kegiatan yang bertujuan untuk meningkatkan kompetensi prajurit sekaligus menjaga kebugaran tubuh. Saat lego jangkar di alur buoy 12 Sungai Mimika, Timika, prajurit KRI Teluk Palu-523 memanfaatkan hari Selasa (19/7) sebagai hari olah raga di lingkungan TNI AL dengan berlatih beladiri karate. Berjajar rapi di geladak helly, prajurit KRI TLU-523 dengan penuh semangat berlatih bela diri asal Jepang yang dilatih oleh Lettu Laut (P) Dwi Prasetyo.

Komandan KRI Teluk Palu-523 Letkol Laut (P) Siswandony mengutarakan, seni bela diri karate menjadi bela diri wajib bagi prajurit KRI TLU-523 karena mengandung filosofi yang sangat erat dengan kehidupan prajurit. “Sebagai ilmu bela diri, karate tidak hanya mengajarkan bagaimana kita bertahan atau menjatuhkan lawan tapi ada pelajaran tentang falsafah hidup yang mengajarkan para karate untuk tetap loyal dan menjunjung tinggi perilaku yang baik di masyarakat.” ungkapnya.

Lebih lanjut Letkol Dony menyampaikan, memiliki ilmu bela diri karate bukan hanya memiliki kemampuan bela diri saja, tapi seseorang dilatih untuk penyempurnaan karakter, dan kepribadian. Karena karate itu tidak melulu belajar gerakan memukul, menendang, dan menangkis tapi diajarkan juga filosofinya. Hal yang paling penting adalah diajarkan sopan santun dan pengendalian diri, seorang karateka semakin dalam ilmunya tentunya tidak akan berkelahi begitu saja, dia hanya akan menggunakan kemampuannya pada kondisi yang dibutuhkan sehingga kedisiplinannya semakin baik, daya juang juga baik, dan tentunya akan memiliki kepercayaan diri yang tinggi.

Panglima Komando Lintas Laut Militer Laksda TNI Agus Hariadi telah memberikan penekanan kepada seluruh Komandan Satuan dan Komandan KRI jajaran Kolinlamil untuk senantiasa memegang teguh dan melaksanakan perintah harian Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana TNI Yudo Margono khususnya dalam hal membangun sumber daya manusia TNI AL menjadi prajurit yang unggul dan profesional. Seorang Komandan atau Atasan dituntut untuk mampu berfikir ‘out of the box’ sehingga mampu menciptakan kegiatan yang inovatif dan bervariasi dalam rangka membentuk prajurit yang berkarakter, militan dan profesional.

Fram
Sumber : Dispen Kolinlamil

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.