Terimakasih Bupati Lampung Selatan Akan Segera Membangun Jembatan Way pisang

Spread the love

Jurnalline.com, Lampung Selatan – Usulan pembangunan jembatan penghubung jalan usaha tani di desa Palas Aji akan segera terealisasi di tahun 2023 ini, Sa’at di Bacakan oleh Camat palas.

Informasi ini tersampaikan dari hasil musyawarah rencana pembangunan (musrenbang) kecamatan Palas di Desa Bali Agung kecamatan setempat beberapa waktu lalu.

Atas hal tersebut, Herri Susanto selaku kepala Desa Palas aji mewakili masyarakat mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada Bupati Lampung Selatan.

Selain petani yang ada di Desa Pals Aji, jembatan tersebut juga kerap digunakan oleh petani dari Palas Pasemah dan Petani dari Desa Marga Sari Kecamatan Sragi.

Jembabatan yang terbuat dai bambu tersebut terletak RT 01 Dusun 01 Desa Palas Aji, sangat di butuhkan oleh para petani ketika hendak menurunkan Combine harvester alat pemanen saat musim panen raya.
Dan karena kondisi jembatan masih mengunakan bambu untuk menyebarangi way pisang.

” Besar harapan saya selaku mewakili seluruh petani Desa Palas aji, dapat segera merealisasikan bantuan jembatan way pisang, sesuai dengan hasil musrbangcam bapak bupati akan membangun jembatan ditahun ini ( 2023 red). Masyarakat sudah 2 tahun ini menyebrangi jembatan Bambu dan sangat kesulitan waktu musim panen untuk mengeluarkan padi dengan biaya yang tinggi,” ungkap Herri

Herri tak bosan bosannya selalu menyampaikan harapan para petani kecamatan Palas khususnya Desa Palas aji dan sekitarnya.

“saya berharap Bapak Bupati dapat memaujudkan pengajuan jembatan untuk kesejahteraan masyarakat lampung selatan khususnya para petani Desa Palas aji dan palas Pasemah an Margasari kecamatan Sragi,” Harap Herri

Kemudian, Warga setempat, Muslim Akmal Bahri membenarkan jembatan tersebut adalah akses satu satunya jembatan untuk menyeberangkan Combine harvester (mesin pemanen) ke areal pesawahan Palas aji dan Palas Pasemah di hulu jembatan klep, yang selama ini para petani harus mutar terlebih dahulu lewati Desa pematang baru.

” Benar Bang, kami hendak ke sawah melewati jembatan bambu karena pas di belakang rumah kita dan ketika tiba panen raya mengalami kesulitan menurunkan combet, harus keliling lewat pematang baru. Ya kalau di sana sudah mulai kuning padi nya , bisa lewat, kalau masih hijau terpaksa kami harus mengeluarkan biayanya numpang lewat, karena terpaksa merusak padi yang belum wayahnya di panen,” tutup nya

Penulis : Rudi

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.