Jurnalline.com, Surabaya – Gubernur Akademi Angkatan Laut (AAL) Laksamana Muda TNI Edi Sucipto, S.E. M.M. didampingi Ketua Korcah Berdiri Sendiri (BS) Jalasenastri AAL Ny. Eni Edi Sucipto menghadiri Upacara Peringatan Hari Armada 2019, yang dipimpin oleh Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana TNI Siwi Sukma Adji, S.E., M.M. di Dermaga Madura, Koarmada II, Ujung Surabaya, Kamis (5/11).
Dalam sambutan, Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana TNI Siwi Sukma Adji, S.E., M.M. mengatakan, peringatan hari Armada RI yang dilaksanakan setiap tahun ini, tidak dimaknai hanya sekedar sebagai sebuah kegiatan seremonial semata, karena hari Armada RI memiliki banyak arti penting bagi segenap Prajurit Komando Armada RI dimanapun bertugas. “Momen yang khikmat ini, harus dimaknai sebagai wujud rasa syukur kita kepada Tuhan Yang Maha Esa, bahwa Komando Armada RI hingga saat ini masih menjadi pilar TNI Angkatan Laut dalam menegakkan kedaulatan dan keamanan negara di laut. Hal ini, juga menjadi momentum bagi Prajurit Matra Laut untuk menghargai nilai heroisme dan semangat pengabdian tanpa pamrih para pendahulu kita dalam mempertahankan dan mengisi kemerdekaan”.
Menurut Kasal, kita selaku generasi penerus prajurit Jalasena, harus mampu meneruskan dan memegang teguh amanah pendahulu kita dalam melindungi segenap bangsa serta mengatasi berbagai potensi ancaman dan gangguan terhadap Keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
“Bila kita mencermati perkembangan lingkungan strategis dalam kurun waktu belakangan ini, kita akan memahami bahwa segala sesuatu yang terjadi saat ini semakin sulit untuk diprediksi. Dinamika keamanan di tingkat global dan regional begitu cepat berubah, tidak menentu dan dinamis, telah menjadi faktor utama terbentuknya kompleksitas ancaman keamanan, baik dalam bentuk nyata maupun tidak nyata, yang membutuhkan kesigapan kita dalam menghadapi semua ancaman, gangguan, hambatan dan tantangan. Selain itu, munculnya berbagai ancaman berdimensi baru yang bersifat hibrida berupa kombinasi, antara ancaman konvensional dengan aksi kriminal, serangan asimetrik dan serangan siber harus dapat diantisipasi dan dihadapi oleh seluruh jajaran Angkatan laut termasuk Armada RI”, tegas Kasal.
Kasal juga mengatakan, TNI Angkatan Laut agar siap menghadapi segala tantangan, termasuk dalam kemajuan teknologi yang semakin cepat. Dunia terus berubah sebagai imbas dari perubahan teknologi yang demikian cepat dan kemajuan teknologi memungkinkan menciptakan teknologi baru. Di sisi lain, muncul paradoks berupa kesenjangan akibat jurang terkait penguasaan dan pemanfaatan teknologi. Muncul penggunaan teknologi untuk tujuan yang bertentangan dengan kepentingan bangsa dan negara. “Penggunaan teknologi yang semakin mudah, serta dimanfaatkan pihak lain untuk menyerang”.
“Kondisi stabilitas keamanan negara masih berhadapan dengan berbagai bencana alam. Kita juga masih memiliki tantangan berupa gerakan separatis maupun terorisme. Terdapat pula adanya perubahan iklim dan pertambahan jumlah penduduk yang kesemuanya berkaitan dengan ketersediaan pangan, energi maupun air. Oleh karena itu, dalam menyikapi kemajuan teknologi serta menghadapi tensi tantangan ke depan, TNI Angkatan Laut harus memperkuat kemampuan sumber daya manusia yang dimiliki dengan terus mengembangkan kreativitas dan inovasi, tidak hanya sebagai pengawak sistem kesenjataan yang modern, tetapi juga personel yang mengarahkan adaptasi inovasi”, kata Kasal.
Ditambahkan, guna menjawab semua tantangan yang tidak menentu, TNI Angkatan Laut melakukan pembangunan postur yang kuat, profesional dan modern yang diikuti dengan melakukan validasi organisasi. “Salah satunya adalah dengan telah disetujuinya di dalam peraturan Presiden nomor 66 tahun 2019 tentang Komando Armada RI, maka Komando Armada RI akan membawahi Tiga Komando Armada, baik Koarmada I, Koarmada II dan Koarmada III”.
Kasal berharap, dengan terbentuknya organisasi baru ini, maka respon cepat terhadap segala bentuk ancaman negara dapat dilaksanakan dengan tepat dan cepat. “Sejalan dengan pembangunan postur kekuatan Angkatan Laut, maka diperlukan suatu konsep operasi dan gelar kekuatan Angkatan Laut yang optimal disertai oleh tingkat kesiapan
operasional yang tinggi. Untuk itu, pemenuhan kekuatan pokok minimum pada Renstra berikutnya diarahkan pada perencanaan pembangunan kekuatan yang berbasis pada perpaduan antara perencanaan yang berdasarkan kemampuan (Capability Based Plan) dan berdasarkan ancaman (Threat Based Plan) dengan mempertimbangkan kemampuan anggaran pertahanan negara (Budget Based Plan)”.
“Perlu digaris bawahi, apa yang direncanakan bagi pembangunan kekuatan Angkatan Laut pada Renstra ketiga atau Minimum Essential Force (MEF) kedua pada tahun 2020 sampai dengan 2024, memprioritaskan kesiapan operasional sebagai jawaban terhadap kebutuhan pertahanan negara, yang dititik beratkan pada Interoperabilitas Trimatra terpadu TNI. Hal ini membutuhkan keselarasan antara kuantitas atau jumlah Alutsista yang dimiliki dengan capaian kualitas dari Alutsista itu sendiri, yang dipadukan dengan kualitas profesionalisme personel beserta organisasinya, dalam bentuk kekuatan yang siap dioperasionalkan atau disebut juga dengan Operational Ready Force. Kesiapan operasional ini hanya dapat dicapai dengan penerapan manajemen logistik terpadu, yang didalamnya juga menerapkan mekanisme implementasi life cycle cost yang tepat guna. Adapun strategi pembinaan kekuatan TNI Angkatan Laut, meliputi Modernisasi, Rematerialisasi, Revitalisasi, Relokasi dan Penghapusan”, lanjut Kasal.
Ditegaskan, berbicara tentang kesiapan operasional, tentunya dalam pembangunan kekuatan Angkatan Laut harus selaras dengan peningkatan profesionalisme yang diikuti dengan kesejahteraan prajurit. sesuai dengan kebijakan pemerintah untuk membangun sumber daya manusia yang unggul, maka peningkatan profesionalisme prajurit juga menjadi prioritas utama TNI Angkatan Laut dalam renstra kedepan.
Atas nama TNI Angkatan Laut, Kasal mengucapkan, “Dirgahayu Armada Republik Indonesia”.
“Semoga semangat hari Armada, memotivasi kita semua untuk selalu berupaya meningkatkan kinerja individu dan satuan”, ungkap Kasal.
Hadir pada acara tersebut, Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana TNI Siwi Sukma Adji, S.E., M.M., Laksamana TNI (Purn) Ade Supandi, S.E., M.A.P., Laksamana TNI (Purn) Bernard Kent Sondakh, Dankodiklatal, Koor Sahli Kasal, Asops Kasal, Aspam Kasal, Aslog Kasal, Pangkoarmada II, Dankormar, Pangdam V/Brawijaya, Danguspurla Koarmada II, Danguskamla Koarmada II, Danlantamal V, Wagub AAL, Wakapolda Jatim dan Kalanti.
Selain itu, dihadiri Laksdya TNI (Purn) Gatot Suwardi, Laksdya TNI (Purn) Sumitro, Laksdya TNI (Purn) IWR Argawa M.Sc., Laksda TNI (Purn) Adi Prabawa, S.I.P., M.M., Laksda TNI (Purn) Gofar Suwarno, Laksda TNI (Purn) Among Margono, Laksda TNI (Purn) Ign Dadiek, Laksda TNI (Purn) Agung Pramono, Laksda TNI (Purn) Edy Suyadi, Laksda TNI (Purn) Adi Haryono, Laksda TNI (Purn) Sosialisman dan para undangan baik militer maupun sipil.
Penulis : Fram
Editor : Ndre
Sumber : Kabagpen AAL
Copyright © 2017 Jurnalline Cyber Media