Rico Sinaga Perintahkan FKDM Se DKI Jakarta Untuk Antisipasi Kewaspadaan Dini Saat Reuni 212

Spread the love

Jurnalline.com, Jakarta – Massa Jaga Indonesia berdemo di Balaikota Jakarta, Kamis (29/11/2018), meminta Gubernur Anies Baswedan, mencabut ijin penyelenggaraan reuni 212 di Monas.

Ketua Umum Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat (FKDM) DKI Jakarta, M. Rico Sinaga, memerintahkan jajarannya dari tingkat provinsi hingga kelurahan agar memantau kondisi Ibukota menjelang dan saat gelaran Reuni 212, di Monas Jakarta Pusat, Minggu (2/11/2018).

“Mereka saya perintahkan agar Jika ada potensi gangguan terhadap pelaksanaan Reuni 212, dapat dideteksi dan dicegah secara dini, “ujar Rico, pada awak media, Kamis (29/11/2018).

Dalam menjalankan tugasnya, anggota FKDM yang berjumlah sekitar 3.870 orang itu diminta berkoordinasi dengan kepolisian dan pihak pihak terkait lainnya, termasuk petugas di kecamatan dan kelurahan.

Rico mengkritik aksi massa yang menamakan diri Jangan Ganggu Indonesiaku (Jaga Indonesia), hari ini di Balaikota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, yang menuntut Gubernur Anies Baswedan, agar mencabut izin yang diberikan untuk penyelenggaraan Reuni 212 di Monas.

Menurut dia, tuntutan itu salah alamat karena izin dikeluarkan oleh UPT Monas, sementara Gubernur hanya menyetujui.

“Ketika saya menjadi penasehat penyelenggaraan Paskah di Monas yang dipimpin Pendeta Gilbert pada April 2018 lalu, kami mengajukan ijin penggunaan Monas melalui UPT Monas. Ada sejumlah persyaratan yang harus dipenuhi jika ingin membuat acara disitu. Setelah semua persyaratan dipenuhi, dan kepala UPT menerbitkan ijinnya dan kemudian disampaikan kepada Gubernur untuk disetujui, “katanya.

Aktifis senior ini mengaku heran pada tuntutan Jaga Indonesia, karena menurutnya, jika kepala UPT Monas telah menerbitkan ijin untuk Reuni 212, itu berati semua persyaratan telah dipenuhi.

“Lagipula Monas merupakan Ruang Publik dan siapapun atau organisasi manapun boleh membuat acara disitu selama dapat memenuhi semua persyaratan yang telah ditentukan,”ujarnya.

Aksi Jaga Indonsia diikuti puluhan orang. Dalam salah satu spanduk yang mereka gelar, para peserta aksi yang merupakan relawan Jokowi itu menyatakan bahwa mereka menolak Khilafah, menolak HTI dan menolak Reuni 212.

(Yati)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.