Jurnalline.com, Sofifi (Maluku Utara) – Hampir di setiap wilayah Indonesia memiliki adat istiadat yang senantiasa dijaga hingga zaman modern saat ini. Tak terkecuali di Keluarahan Guraping, Kota Tikep, Maluku Utara.
Salah satu adat yang masih dijaga adalah pelaksanaan ritual tawaf gam (Bbahasa Tidore) atau dalam bahasa Indonesia adalah mengelilingi kampung. Kegiatan yang berlangsung pada Kamis (21/6/2019) malam ini berlangsung khidmat.
Salah satu tokoh adat yang dalam bahasa Tidore disebut Gimalaha Nyiha Goya, Ahmad Abdurahman mengatakan, kegiatan tersebut sudah dilakukan sejak zaman dulu, hanya saja sejak memasuki era modern ini anak cucu seringkali lalai untuk terus menghidupkan tradisi ini.
“Karena kelalaian anak cucu, terutama di Bobato (perangkat kesultanan) juga belum sempat melaksanakan kegiatan ini yang merupakan tradisi terdahulu. Padahal kegiatan ini minimal dilaksanakan minimal satu kali dalam setahun,”kata Ahmad kepada Reporter Jurnalline.com di Guraping.
Ahmad menjelaskan, rangkaian kegiatan ini dibagi dalam dua agenda, yakni sagoroho gam (Membersihkan Kampung) dan fiyau kubur (ziarah makam) di pagi hari, kemudian di waktu malam yakni tawaf gam disertai pengajian.
“Kegiatan ritual ini bertujuan senantiasa memohon berkah Allah SWT agar kampung dijauhkan dari mala bahaya dilimpahkan sehat selamat dan rejeki, disisi lain juga dengan kegiatan ini juga anak cucu tetap menyatukan hati, memupuk kebersamaan agar kegiatan tahunan ini tetap di amalkan,
Sebagai tokoh adat selalu saya tegaskan bahwa hal lain itu tidak bisa dihindari ada perbedaan individu tapi kita bisa disatukan dengan adat, mari bersama-sama bersatu dalam bingkai adat untuk kemaslahatan umat,”terangnya
Sementara dari pemerintah kota tidore kepulauan yang diwakili kepala kelurahan guraping Rusdi jamaludin menuturkan kegiatan ini bertujuan menggangkat budaya dan tradisi pendahulu sebagai bagian dari perjalanan kampung.”kegiatan ini juga diharapkan dapat mempererat silahturahmi warga kelurahan guraping,”harapnya
Ritual ini atas kesepakatan seluruh bobato adat, pemuka masyrakat, tokoh adat, tokoh agama menyepakati kegiatan ini akan di laksanakan rutin dalam tiap tahun tepatnya pada bulan sha’ban sepuluh hari sebelum ramadhan
Atas nama perintah, kata Rusdi sangat mengapresiasi kegiatan ini, olehnya itu dirinya akan mengusulkan anggaran untuk pelaksanaan kegiatan tersebut pada pos anggaran kelurahan Guraping. “mudah-mudahan dalam apreaiasi ini pemerintah bisa meganggarkan sehingga pemerintah diatasnya bisa merestui dan megakomodir dari sisi anggaran dalam kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan oleh masyarakat,”pungkasnya
Penulis : Randi Ridwan
Editor : Fay
Copyright © 2017 Jurnalline Cyber Media