Joko : Kerjaan Jadi Joki Hanya Iseng Aja

Joko : Kerjaan Jadi Joki Hanya Iseng Aja
Spread the love

Jurnalline.com, JAKARTA – Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) akan menghapus kebijakan 3 in 1 di Ibu Kota menyusul terungkapnya kasus eksploitasi anak di jalanan. Joki 3 in 1 pasrah pada rencana itu.

Seorang joki 3 in 1 bernama Joko tak merasa keberatan jika kebijakan pembatasan penumpang kendaraan itu dihapuskan. Dia akan mencari pekerjaan lain.

“Ya enggak apa-apa (3 in 1 dihapus-red), saya cari usaha lain, yang penting saya enggak (berbuat) kriminal. Mau dagang lagi mungkin,” pungkas Joko yang ketika ditemui di wilayah Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Selasa, (29/3/2016) petang.

Dikatakan Joko, dirinya sebelumnya bekerja sebagai pedagang minuman di wilayah Monas, Jakarta Pusat. Dia menjadi joki 3 in 1 hanya iseng saja.

“Jadi joki sementara. Iseng aja, karena enggak ada kerjaan,” ucap Joko. Dia setiap hari turun ke jalan menjadi joki 3 in 1 dua kali, yakni pada saat jam berangkat Dan Pulang Kerja.

Pria asal Solo, Jawa Tengah, yang baru setahun di Jakarta ini tak mematok harga kepada para pengendara pengguna jasanya. “Bayar seikhlasnya saja,” ujarnya. Sehari-hari ia hanya mendapatkan 2 atau 3 pengendara pengguna jasa.

Joko yang tengah bersama dua rekannya sesama joki 3 in 1 ini mengatakan, selama ini pendapatannya menjadi joki juga kecil. Menurutnya para pengendara lebih memilih joki perempuan.

“Laki-laki kalau gini (menjadi joki 3 in 1) ya susah. Mereka (pengendara) biasanya nyari joki perempuan karena lebih aman. Kalau cowok susah, mereka milih- milih,” Pungkasnya.

Kebijakan 3 in 1 berlaku pukul 07.00-10.00 WIB dan 16.30-19.00 WIB.

{Zeet/Fram/Red}

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.