SMRC: ELEKTABILITAS FIGUR CAGUB DKI JAKARTA MAKIN DINAMIS

Spread the love

Jurnalline.com, Jakarta – Selain melakukan survei top of mind, Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) juga melakukan survei semi terbuka terhadap sejumlah nama bakal cagub DKI. Tiga nama teratas diduduki oleh Ahok, Yusril Ihza Mahendra, dan Tri Rismaharini.

Hasil survei semi terbuka menunjukkan elektabilitas Ahok mencapai 53,4%, disusul Yusril Ihza Mahendra (10,4%), dan diikuti Tri Rismaharini (5,7%). Hasil ini agak berbeda dengan hasil survei top of mind yang Ahok hanya mendapatkan elektabilitas 36,6%, dan mayoritas warga DKI belum mengambil keputusan.

Survei ini dilakukan pada kisaran 24-29 Juni 2016 untuk mengetahui penilaian publik terhadap para cagub DKI. Jumlah sampel acak survei ini sebanyak 820 orang, dipilih dengan metode multistage random sampling, dengan margin of error diperkirakan sebesar 3,9% pada tingkat kepercayaan 95%. Responden terpilih diwawancara lewat tatap muka oleh pewawancara yang telah terlatih.

Hasil survei ini dipaparkan di Kantor SMRC, Jl Cisadane No 8, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (20/7/2016). Paparan ini dihadiri sejumlah petinggi parpol seperti jubir PD Didi Irawadi Syamsuddin, Ketua Gerindra DKI Jakarta M Taufik, Koordinator Bidang DPP Golkar Nusron Wahid, Wasekjen DPP PDIP Ahmad Basarah, dan Sekjen PSI Raja Juli Antoni.

Berikut hasil survei semi terbuka SMRC terhadap sejumlah nama cagub DKI:

Seandainya pemilihan langsung Gubernur DKI Jakarta dilaksanakan pada hari ini, siapa yang akan ibu/bapak pilih dari nama berikut?

1. Basuki Tjahaja Purnama: 53,4%
2. Yusril Ihza Mahendra: 10,4%
3. Tri Rismaharini: 5,7%
4. Sandiaga Uno: 5,3%
5. Yusuf Mansyur: 4,6%
6. Adhyaksa Dault: 2,6%
7. Abraham Lunggana: 1,8%
8. Rieke Diah Pitaloka: 1,5%
9. Sjafrie Sjamsoeddin: 1,3%
10. Djarot Saiful Hidayat: 0,8%
11. Nachrowi Ramli: 0,8%
12. Anis Matta: 0,7%
13. Abdullah Azwar Anas: 0,6%
14. Muhammad Idrus: 0,3%
15. Boy Sadikin: 0,2%
16. Triwisaksana: 0,2%
17. Suyoto: 0,2%
18. Biem Benjamin: 0,1%
19. Prasetyo Edi Marsudi: 0,1%
20. Mischa Hasnaeni Moein: 0,0%
21. Heru Budi Hartono: 0,0%
22. Ferial Sofyan: 0,0%

Lainnya: 0,3%
Tidak tahu/rahasia: 9,4%

Pengerucutan lima nama calon:

1. Basuki Tjahaja Purnama: 54,8%
2. Yusril Ihza Mahendra: 17,7%
3. Tri Rismaharini: 11,2%
4. Nachrowi Ramli: 3,4%
5. Sjafrie Sjamsoeddin: 2%

Sementara itu menurut Nusron Wahid bahwa pilgub DKI Jakarta nampak nya masyarakat cenderung untuk memilih figur kandidat gubernur yg sudah berprestasi dan hasil kerjanya sangat dirasakan oleh warga Jakarta.

“Kalau ingin dipilih oleh warga Jakarta, seorang kandidat Gubernur harus bisa memperlihatkan bukti, bukan janji yang muluk muluk, “ucap Nusron Wahid.

Sedangkan menurut Ahmad Basarah, dalam setiap momentum pilkada langsung, tingkat elektabilitas seorang kandidat kepala daerah, bisa mempengaruhi persepsi masyarakat, tapi sesungguhnya bukan hanya itu yang bisa pengaruhi pemilih, misalnya soal ideologi, karakter, perilaku dan tidak tersangkut masalah korupsi atau yang lain, faktor faktor inilah yang bisa juga pengaruhi persepsi masyarakat.

“Faktor faktor di luar tingkat elektabilitas itulah yang juga menjadi pertimbangan PDIP untuk mengusung seorang calon kepala daerah,” ungkap Ahmad Basarah yang juga ketua umum Persatuan Alimni Gerakan Mahasiswa Nasinal Indonesia di acara diskusi tersebut, Kamis (21/7/2016).

Hal senada juga dikatakan oleh HM TAUFIK Ketua DPD PARTAI GERINDRA DKI JAKARTA, menurutnya, masyarakat Jakarta sudah mulai cerdas, mereka sudah bisa menilai mana pemimpin yang mengandalkan pencitraan semata atau pemimpin yang sungguh sungguh berpihak kepada warga Jakarta yang mayoritas masih berada di bawah garis kemiskinan.

“Ya, kalau seorang pemimpin bikin penggusuran dan justru mendorong tingginya tingkat kemiskinan di Jakarta, apakah ini sosok pemimpin tersebut yang layak di pilih? Pilihan Gerindra untuk mengusung seorang cagub, tentunya sangat memperhatikan aspirasi warga Jakarta, bukan atas ego politik pimpinan partai,kami selalu hati hati dan cermati aspirasi warga Jakarta,” tandas M Taufik dalam diskusi yang dihadiri sekitar 50-an orang aktivis LSM, ormas, maupun awak media.

(IDG/Red)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.