Hizbut Tahir Indonesia

Spread the love

Jurnalline.com, Jakarta – Mengamati  perkembangan massa aksi HTI di Patung Kuda Indosat Monas Barat Daya, massa bertambah sekitar 4000 orang dari berbagai daerah, Pada awal tahun 2017 nanti di beberapa kota, kabupaten propinsi,  khususnya kepala daerah (Pilkada) secara  serentak sebagai calon kepala daerah Berkenaan dengan hal itu, Hizbut indonesia menyatakan:

  1. Kepemimpnan adalah perkara yang sagt dalam pandangan islam, kemaslahatan bersama atau rahmatan alamin seperti kesejahteraan, keamanan dan ketenteraman serta kesucian  dan sebagainya, hanya akan benar-benar terwuud bila pemimpin mengatur masyarakat dengan syunah lslam dan menegakkan amar ma’ruf nahi mungkar. Tanpa syariah Islam yang diterapkan secara kaffah, yang tejadi bukan kemaslahatan atau kerahmatan, tetapi masadaf atau kerusakan seperti yang terihat saat ini yang dilihat kita semua.
  2. Maka, syarat utama pemimpin haruslah seorang muslim. Bila bukan muslim bagaimana mungkin ia bisa diharapkan menerapkan syariah dan menegakkan amar makruf sedangkan tidak beriman pada sebagaimana disebut kewajiban amar surah nahi mungkar? Oleh karena itu, dalam pandangan lslam An-Nisa ayat 141, haram ngangkat non-muslim atau orang kafir dijadikan pimpimpinan atau pemimpin. Bagi kaum muslmin tidak akan memberi jalan kepada orang-orang kafir untuk menguasai orang-orang yang beriman  surat An-Nisa’. Meski dalam ayat mengandung,  maknanya adalah larangan, larangan untuk kepemimpinan orang yang zdolim.
  3. Tegas Artinya, Allah SWT mengharamkan umat Islam menyerahkan larang ini bersifat tentang haramnya mengangkat kekuasaan kepada orang kafir, orang kafir menjadi pemimpin telah menjadi (kesepakatan) para agama Ibnu Maratb Al hal 208 Mereka (para ulama) sepakat bahwa mamah tidak boleh untuk wanita, orang kafir ūdan anak Al-Qayim ini (i787) Ibnu Al-Mundzir yang menyatakan, “Semua Al- ilmi yang memelihara telah sepakat bahwa orang kafir tidak ada wilayah (kekuasaan) terhadap muslim sama sekali.”
  4. Menyerukan kepada seluruh umat islam, DKI Jakarta khususnya untuk bersatu, bahu-membahu sesungguhnya menolak kepemimpinan kafir di wilayah ini, yang dalam penuangan senantiasa lekat dengan islam. Serta tetap teguh, dan istiqamah dalam terhadap demi terwujudnya kehidupan lslami melalu tegaknya syariah dan khilafah. Tidak gentar Hasbunalah setiap tantangan, hambatan dan ancaman hingga cita-cita mulia itu benar-benar terwujud wa nimal wakiil, ni mal maula wa ni’man nashir

Jurubicara Hizbut Tahrir Indonesia Muhammad Ismail Yusanto dalam orasinya mengatakan: sepanjang sejarah Islam, kita sudah bersumpah untuk menjalankan syariat Islam, haram hukumnya pemimpin kafir.

Kemudian setelah itu orasi disampaikan oleh: Ust Abdul Salam; saat ini orang2 kafir tidak takut Muslim karena mereka tahu bahwa orang islam bisa dibayar, sesungguhnya yang diharamkan oleh Allah tidak bisa ditawar lagi dan ingat ancaman yang Allah telah tentukan yaitu siksa yang pedih, marilah satukan barisan tolak pemimpin kafir di negeri muslim.

Dilanjutkan orasi dari Ust Asroni M; dalam hal kepemimpinan semua ulama mengatakan yang pertama yaitu:
1. Menegakan Agama
2. Menegakan syariat Allah
3. Menyelamatkan orang2 dzalim.
4. Kaum muslimin wajib tolak pemimpin kafir.

Orasi dari Ust Al Habsyi Kalender; demokrasi adalah kafir yang menjajah umat islam, tapi ingat Islam mengharamkan menyerahkan kepemimpinan kepada kafir, sesuai firman Allah bahwasanya kafir tidak rela terhadap umat islam, oleh karena itu hari ini kita tegakkan tolak pemimpin kafir dan tolak demokrasi karena pintu masuk merusak Islam.

Dan jaga kepada peminpin yang di bawah gubernur sekarang, jangan kau jual agama karena jabatan,  kemunafikan yang ada di hati saudara. Jaga keimanan, ingat keturunan saudara siapa? Kasihan orang tua sudara yang telah melahirkan, dengan agama yang dititipkan.

(IDG/Red)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.