Tidak Bermanfaat Diduga Terminal Tipe C Menjadi Tempat Mesum

Spread the love

Jurnalline.com, Banyuasin (Sumsel) – Terminal mini yang di bangun pemerintah melalaui Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informasi di Desa Lubuk Lancang, Kecamatan Suak Tapeh, Kabupaten Banyuaisn, Sumatera Selatan, kondisinya sangat memrihatinkan.Terminal yang dibangun menghabiskan dana ratusan juta rupiah itu terkesan tidak terawat dan terbengkalai, diduga jika malam terminal menjadi tempat mesum.

konstruksi bangunan di terminal tersebut seperti pos jaga, toilet serta lantai jalan terminal banyak mengalamai kerusakan. Bukan hanya itu, sampah dan rumput liar menjalar panjang tanpa perawatan, Ironisnya lagi, di sekitar terminal tersebut ditemukan bekas botol minuman keras yang berserakan. (21/09/2016)

An, warga sekitar mengatakan, terminal tipe c yang berada di persimpangan menuju kecamatan trans pulau rimau sudah lama tidak dipungsikan Dishubkominfo Kabupaten Banyuaisn. semenjak awal berdirinya terminal ini memang sudah sepi bahkan nyaris tidak ada kendaraan roda empat yang mampir. Alasannya terminal tersebut terlalu kecil untuk menampung angkutan umum.

sebelumnya pada tahun 2000 terminal masih dikelola oleh pemerintah Desa Lubuk Lancang memang cukup ramai. Namun seiring perjalanan waktu diambil alaih pemerintah kabupaten terminal menjadi sepi hingga tidak terurus seperti ini.

“Banyaknya kendaraan yang melintas tidak pernah mampir ke terminal namun hanya memberikan uang ke petugas dishub akibatnya terminal mini menjadi sepih, dan tidak terawat bahkan sering dijadikan lokasi pesta miras oleh pemuda-mudi,” ungkapnya kepada jurnalline.com

Dikonfirmasi terpisah, Kepala Dinas Perhubungan, Kominikasi dan Informatika (Kadishubkominfo) Banyuasin Supriadi SE MStr melalui  Kasubag UPTD Darat Fitriadi SH menyebutkan, tahun 2017 terminal Tipe C di Desa Lubuk Lancang bakal direnovasi.

“Terminal tipe A sudah diambil alih pusat, jadi Terminal Tipe C perlu difungsikan secara total. Sejauh ini sudah berfungsi namun belum secara maksimal, baik secara oprasional maupun secara sarana dan prasarananya,” kata dia.

Menurut dia, bila terminal tersebut benar-benar telah dilakukan pembangunan, maka secara otomatis terminal tersebut akan aktif dan difungsikan selama 24 jam. Intinya tidak ada lagi yang namanya terbengkalai. “Hal ini bertujuan untuk mendongkrak Pendapatan Asli Daerah (PAD) Banyuasin,” pungkas dia.

(Mrt/Red)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.