PT. Sauh Bahtera Samudera ( SBS ) DiDuga Sedot Air Aliran Irigasi

Spread the love

Jurnalline.com, Kota Serang, (Banten) – Terkait adanya dugaan perusahaan swasta yang menyedot air aliran irigasi yang digunakan untuk kepentingan komersial yang hanya semata-mata menguntungkan perusahaan tanpa memikirkan kerugian bagi para petani yang menggunakan aliran air irigasi untuk keperluan pertanian maupun persawahan, Mengenai Perizinan usaha PT.Sauh Bahtera Samudra (PT.SBS), Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpada Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi Banten menjelaskan bahwa pihaknya belum mengetahui.

“Mungkin di Kota Serang. Karena perpindahan terkait perizinan usaha baru,” ujar pegawai pelayanan DPMTSP Banten kepada wartawan.

Ditambahkannya, bahwa perizinan penyedotan air itu adanya di PUPR. “Kalau di sini sepi. Kalau yang rame ngurus izin di Kabupaten dan Kota. Terkait PT.SBS silakan Bapak ke perizinan Kabupaten atau Kota dan ke PUPR,” terangnya.

Sementara itu, warga di sekitar PT.SBS di Kampung Kenari, Kecamatan Kasemen, Kota Serang, mengeluhkan aktivitas yang dilakukan oleh perusahaan PT.SBS.

Pasalnya, sejak berdirinya perusahaan tersebut di tahun 1991 sampai dengan sekarang warga jadi sering kekurangan air untuk pengairan sawah dan pertanian lainnya.

Keluhan tersebut bukan hanya dirasakan oleh warga Desa Kenari Saja, warga Kampung Margasana juga merasakan kesulitan air untuk lahan pertanian mereka, karena pasokan air irigasi persawahan disedot oleh perusahaan penyalur air tersebut.

Pantauan awak media di lokasi, perusahaan tersebut menyedot air secara diam-diam di saluran irigasi persawahan warga. Perusahaan itu pun menggunakan lebih dari satu mesin penyedot air. Bahkan menurut dari salah satu tokoh masyarakat setempat, Halimi (56), di saluran irigasi tersebut ada sekitar empat mesin penyedot air.

“Kalau lagi surut suka kelihatan mesinnya. Ada sekitar empat mesin sedot. Air untuk pesawahan warga langsung habis kesedot,” ujarnya.

Sementara, Ketua Gapoktan Kampung Margasana, H. Anis (50) juga mengeluhkan adanya perusahaan tersebut. Pasalnya, sejak perusahaan itu berdiri, petani selalu mengalami gagal panen karena selalu kekeringan.

“Dulu sebelum perusahaan itu ada, kami tidak pernah mengalami kendala dalam bertani. Tapi sekarang sering sekali gagal panen. Kalau pun panen hasilnya sangat jauh dari normal. Biasanya dalam satu hektare, kami bisa mendapatkan hasil 6 sampai 7 ton padi, namun sekarang hanya dapat 4 ton saja,” jelasnya.

Belakangan diketahui bahwa PT. Sauh Bahtera Samudera ( SBS ) diduga merupakan perusahaan dari Salim Group, Salim Group sendiri merupakan Group Perusahaan yang telah mempunyai nama besar di Indonesia.

(Angga)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.