Malam Isra Mi’raj Di Kampung Blingon Baru.

Spread the love

Jurnalline.com, Kab.Serang (Banten) – Acara malam Isra Mi’raj di Kampung Blingon Baru Rt 014 / 001, Desa Sentul, Kecamatan Kragilan, Kab.Serang, Banten, di depan halaman Masjid Nurul Ittihad, acara  ini  di mulai dari jam 20:00 WIB sampai dengan selesai, alhamdulillah berjalan dengan lancar dan sukses, yang di beri pengertian arti dari Isra Mi’raj oleh penceramah kondang Bpk. KH. Aof dan Bpk. KH. M. Yumni yang lebih di kenal dengan julukan (Ki Peci), Sabtu malam Minggu, (24/03/2018).

Menurut KH. Aof dalam ceramahnya beliau menjelaskan arti Isra Mi’raj adalah, perjalanan malam hari Rasulullah Nabi Muhammad SAW dari Masjidil Haram (Mekah) ke Masjidil Al Aqsa (Yerusalem – Palestina/Israel), kemudian di lanjutkan menuju langit ke Sidratul Muntaha dengan tujuan menerima wahyu Allah SWT.

” Padahal Isra dan Mi’raj merupakan dua peristiwa yang berbeda. Dalam Isra, Nabi Muhammad “di berangkatkan” oleh Allah SWT dari Masjidil Haram hingga Masjidil Aqsa. Lalu dalam Mi’raj Nabi Muhammad di naikan ke langit sampai ke Sidratul Muntaha yang merupakan tempat tertinggi.” Jelas KH. Aof

Namun KH. M. Yumni menjelaskan lebih rinci dalam ceramahnya,” setelah mengalami kedukaan, karena dua orang yang amat di cintainya dan di hormati telah meninggalkan Dia, Allah mengutus Malaikat Jibril untuk menjemput Nabi Muhammad SAW untuk menghadap – Nya. Peristiwa itu terjadi setelah sebelas tahun Nabi Muhammad menjadi Nabi. Setelah berjumpa dengan Nabi Muhammad SAW, Malaikat Jibril membaringkan Nabi Muhammad. Dada Nabi Muhammad dibelah, kemudian di keluarkan sifat – sifat buruk dan menggantinya dengan sifat – sifat baik ke dalam dada Nabi Muhammad SAW.
Nabi Muhammad SAW dan Malaikat Jibril menaiki Buraq, yaitu kendaraan yang super cepat.
Perjalanan mereka pertama yaitu menuju Masjidil Aqsa Palestina, selama perjalanan mereka singgah di lima tempat yaitu,:
1. Kota Yastrib, sekarang di sebut Madinah Al Munawarah
2. Kota Madyan, yaitu tempat persembunyian Nabi Musa ketika di kejar tentara Fir’aun
3. Thur Shirna, yaitu tempat Nabi Musa menerima kitab Taurat
4. Bethlehem, yaitu tempat kelahiran Nabi Isa
5. Masjidil Aqsa di Palestina, yaitu tempat yang di tuju dalam perjalanan malam tersebut, Palestina tempat suci ketiga setelah Mekah dan Madinah.” Terang Ki Peci

” Pada setiap persinggahan, Nabi Muhammad SAW selalu melakukan sholat sebanyak 2 rakaat.
Sesampainya di Masjidil Aqsa, Nabi Muhammad SAW di suguhi dua buah gelas yang masing – masing berisi susu dan arak. Nabi Muhammad SAW mengambil sebuah gelas yang berisi susu, kemudian malaikat jibril mengucapkan kepadanya selamat karena beliau telah memilih yang baik bagi dirinya dan umatnya.
Setelah menjadi imam, Rasulullah di angkat ke Sidratul Muntaha untuk menghadap Allah SWT bersama Malaikat Jibril. Dalam perjalan menuju ke Sidratul Muntaha, Nabi Muhammad SAW dan Malaikat Jibril singgah di tujuh lapis langit yaitu :
1. Langit pertama, Nabi Muhammad SAW bertemu dengan Nabi Adam
2. Langit kedua, Nabi Muhammad SAW bertemu Nabi Yahya dan Nabi Ishaq
3. Langit ketiga, Nabi Muhammad bertemu dengan Nabi Yusuf
4. Langit keempat, Nabi Muhammad SAW bertemu Nabi Idris
5. Langit kelima, Nabi Muhammad SAW bertemu Nabi Harun
6. Langit keenam, Nabi Muhammad SAW bertemu Nabi Musa
7. Langit ketujuh, Nabi Muhammad bertemu Nabi Ibrahim.” Lanjut Ki Peci

Masih dalam ceramah Ki Peci,” Setelah melewati tujuh lapis langit tersebut Nabi Muhammad SAW di ajak ke Baitul Makmur, tempat Malaikat melakukan Thawaf.
Kemudian Nabi Muhammad SAW naik menuju Sidratul Muntaha, dalam perjalan ini Malaikat Jibril tidak ikut serta. Kemudian Rasulullah bertemu dengan Allah SWT, dalam pertemuan tersebut Allah SWT memerintahkan Nabi Muhammad SAW  untuk melaksanakan Sholat sebanyak 50 (lima puluh) waktu. Ketika hendak turun Nabi Muhammad SAW bertemu dengan Nabi Musa dan Rasulullah menceritakan tentang perintah sholat yang di terimanya dari Allah SWT, mendengar cerita tersebut Nabi Musa menyuruh Nabi Muhammad SAW menghadap Allah SWT kembali guna meminta keringanan jumlah sholat sebanyak 50 waktu, berulang kali Nabi Muhammad SAW menghadap Allah SWT  untuk memohon keringanan, akhirnya Allah SWT memberi keringanan perintah sholat kepada Nabi Muhammad SAW menjadi 5 (lima) waktu untuk setiap harinya.
Allah SWT menjanjikan pahala yang sama bagi umat Nabi Muhammad SAW seperti melaksanakan sholat 50 waktu.

Setelah peristiwa itu Nabi Muhammad SAW di kembalikan ke Mekah. Di pagi harinya Nabi Muhammad berniat menceritakan hal tersebut kepada kaum Quraisy, Rasulullah bertemu dengan Abu jahal dan meminta Abu jahal untuk mengumpulkan kaum Quraisy, kesempatan itu tidak disia – siakan untuk meyakinkan kaum Quraisy tentang kebohongan Nabi Muhammad SAW, Abu jahal menyeru kaum Quraisy untuk berkumpul. Setelah kaum Quraisy berkumpul Nabi Muhammad SAW menceritakan segala kejadian yang di alaminya dalam Isra Mi’raj.
Ceramah Nabi Muhammad SAW tersebut di sambut dengan ejekan dan cemoohan, serta Abu jahal menghasut kaum Quraisy untuk tidak mengikuti ajaran Nabi Muhammad SAW yang penuh kebohongan. Kemudian mereka menemui Abu bakar dan menceritakan apa yang mereka dengar dari Nabi Muhammad SAW, mereka bertanya kepada Abu bakar,” apakah Abu bakar mempercayainya?” dengan tegas Abu bakar menyatakan, bahwa dia meyakini apa yang telah di ucapkan Nabi Muhammad SAW”. Kemudian Nabi Muhammad SAW memberi gelar As shiddiq kepada Abu bakar sehingga menjadi Abu Bakar As Shiddiq.” Tutup KH. M. Yumni (Ki Peci ).

Inti dari hasil Isra Mi’raj adalah Sholat 5 waktu, yang mana tadinya 50 (lima puluh) waktu dalam sehari, berkat permohonan Nabi Muhammad SAW kepada Allah SWT akhirnya menjadi 5 (lima) waktu dalam sehari.

(Yyg.K)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.